Tekad itu disampaikan Bey Machmudin saat meninjau lokasi banjir di Kabupaten Cirebon. Seperti dikutip dari
Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (8/3), peninjauan dilakukan untuk memastikan penanganan berjalan optimal.
Di lokasi bencana, Bey mengunjungi rumah-rumah warga dan fasilitas umum yang terdampak banjir. Setelah itu dia takziah ke rumah korban meninggal dunia.
Lebih lanjut dijelaskan, rencana teknis normalisasi sungai bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengelolaan Sumber Daya Air BBWS, sudah matang.
“Kami bertekad mengakhiri siklus banjir yang menghantui wilayah ini setiap tahun, serta memberi kesempatan bagi masyarakat hidup dan beraktivitas normal tanpa rasa takut dari ancaman banjir," tegas Bey, dalam keterangan tertulisnya.
Seperti diketahui, banjir merendam sepuluh kecamatan di Cirebon Timur, Kabupaten Cirebon, setelah hujan dengan intensitas tinggi terjadi sejak Selasa (5/3).
Berdasar data Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, banjir yang disebabkan luapan sungai Ciputih, Ciberes, Pekik, dan Cisanggarung, itu mengakibatkan 33.000 rumah terendam, 40.075 KK/83.000 jiwa lebih terdampak banjir, dan sekitar 4.200 jiwa mengungsi.
Dinas Sosial Provinsi Jabar telah menyalurkan bantuan berupa permakanan dan sandang pada senilai Rp101.690.850, bersumber dari APBD Provinsi Jabar.
Sementara Kementerian Sosial RI telah mendorong bantuan berupa makanan siap saji, lauk pauk siap saji, makanan anak, sandang, kasur, kidsware, family kit, selimut, terpal dan tenda yang didorong langsung dari gudang pusat Kemensos senilai Rp1.401.208.000.
Selain itu juga didirikan posko dapur umum lapangan di kantor UPTD PAPRJJ Wilayah III . Cirebon yang dikelola Tagana Cirebon Subang, dibantu pilar sosial seperti pendamping PKH dan TKSK dari kecamatan-kecamatan terdampak.
Tim Logistik BPBD Provinsi Jawa Barat juga membawa bantuan logistik berupa paket sembako dan air minum yang diserahkan ke BPBD Kabupaten Cirebon.
BERITA TERKAIT: