Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa usai upacara memperingati Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (12/10).
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah ikut bekerja keras, mendukung upaya-upaya Pemerintah Kabupaten Blitar dalam mengembangkan usaha unggas, sehingga Kabupaten Blitar bisa berkontribusi telur sekitar 28 persen untuk nasional,” tutur Bupati Rini.
Kabupaten Blitar merupakan daerah sentra produksi telur ayam ras di Jawa Timur bahkan di Indonesia. Secara keseluruhan populasi ayam ras petelur di Kabupaten Blitar berdasarkan data Triwulan II Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar mencapai 15.862.769 ekor, dengan total jumlah peternak mencapai 3.190 orang, dan produksi telur mencapai 462,85 ton per hari.
Produksi ini diharapkan bisa stabil, sehingga tetap bisa memenuhi kebutuhan telur secara nasional.
Bupati Rini menjelaskan bahwa, berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Blitar untuk membantu kesulitan peternak. Mulai dari bersurat kepada Badan Pangan Nasional untuk mengajukan permohonan bantuan distribusi angkutan jagung dari daerah produksi jagung (seperti Dompu, NTT, dan lain-lain) untuk dikirim ke Blitar dan menawarkan produk telur Kabupaten Blitar pada setiap agenda kerja keluar daerah.
Termasuk, mendorong peternak membuat pakan self-mixing untuk menekan biaya produksi pakan dan juga memfasilitasi peternak untuk mendapatkan subsidi jagung dari Kementerian Pertanian melalui Bulog, bagi peternak rakyat anggota koperasi atau asosiasi.
Bupati perempuan pertama di Blitar ini juga menyampaikan bahwa pada Minggu (15/10) di Alun-alun Kanigoro akan diselenggarakan Peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN).
“Tahun 2023 ini merupakan peringatan yang ke-13. Untuk itu, dalam peringatan tersebut nantinya saya harapkan sebagai momentum agar seluruh masyarakat bisa rutin mengkonsumsi daging ayam dan telur sebagai sumber protein hewani,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: