Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Wali Nanggroe Aceh Bersama Bangsamoro Filipina Bedah Daerah Otonom

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Sabtu, 08 Juli 2023, 04:21 WIB
Wali Nanggroe Aceh Bersama Bangsamoro Filipina Bedah Daerah Otonom
Pertemuan Wali Nanggroe Aceh bersama Bangsamoro Filipina/Ist
rmol news logo Perwakilan Parlemen Bangsamoro Filipina menemui Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al Haythar. Pertemuan itu berlangsung di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar, Jumat (7/7).

Kedatangan Parlemen Bangsamoro Filipina disambut langsung oleh Wali Nanggroe, Malik Mahmud Al Haythar didampingi Staf Khusus, Kamaruddin Abu Bakar alias Abu Razak, M. Raviq, Rustam Effendi dan Tuha Peut Wali Nanggroe Sulaiman Abda.

"Ada banyak kesamaan antara Bangsamoro dan Aceh, baik dari sisi alamnya, dan sejarah perjuangannya. Hanya saja, Aceh lebih maju dari segi pembangunan,” kata utusan Parlemen Bangsamoro Aida Macalimpas Silongan dikutip Kanrtor Berita RMOLAceh.

Aida berterimakasih atas berbagi informasi yang disampaikan oleh Wali Nanggroe Aceh. Baik dari segi capaian yang diperoleh, dan kendala-kendala yang dihadapi.

“Semoga perkembangan kami akan seperti Aceh di waktu yang tidak terlalu lama, insya Allah," ujarnya.

Sementara itu, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar, mengatakan, hubungan antara Aceh dengan Bangsamoro sebenarnya sudah terjalin sejak lama, yaitu sejak tahun 1986 di Libya.

“Hari ini Moro sudah berdamai dengan Pemerintah Filipina, mereka sudah membentuk parlemennya,” kata Malik Mahmud.

Malik Mahmud menyebutkan, ini adalah suatu kehormatan dapat menerima kunjungan perwakilan Bangsamoro, di mana Aceh dan Bangsamoro memiliki banyak kesamaan.

Bahkan, kata Malik, sama-sama bangsa pejuang, masalah yang dihadapi juga sama, serta konflik yang terjadi juga berkepanjangan seperti yang pernah dihadapi Aceh.

“Apa yang terjadi di Aceh, pencapaian perdamaian, kemajuannya, dan kendala-kendala yang dihadapi, itu menjadi pelajaran bagi mereka. Begitu juga sebaliknya, apa yang telah mereka capai juga menjadi pelajaran bagi kita, Aceh," ujarnya.

Pada pertemuan itu, kata Malik, baik perwakilan Bangsamoro dan Aceh, sama-sama mengemukakan pendapat, apa saja masalah yang dihadapi, cara menghadapi dan menerobos masalah, didiskusikan bersama-sama.

“Kita akan terus menjaga, bagaimana hubungan antara bangsa Aceh dan Bangsamoro semakin kuat dan semakin rapat ke depannya,” tuturnya.

Ke depan, kata Malik, akan dilakukan sejumlah kerjasama antara Aceh dan Bangsamoro, baik itu dalam bentuk pertukaran pelajar dan bidang-bidang lainnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA