Harapan itu disampaikan Menko PMK, Muhadjir Effendy, pada Musda ke-12 Muhammadiyah dan Aisyiyah Kabupaten Tangerang, bertema "Membumikan Islam Berkemajuan, Mewujudkan Tangerang Gemilang", di Universitas Muhammadiyah AR Fachruddin, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.
"Itu yang menurut saya harus dipegang. Semakin bagus dalam berkolaborasi dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, juga semua Ormas dan agama lain, harus diajak bersama,” katanya, melalui keterangan tertulisnya, Senin (29/5).
Mantan Menteri Pendidikan dan rektor empat periode Universitas Muhammadiyah Malang itu juga menegaskan, risalah Quran Surat Al Ma’un harus menjadi ideologi dalam bergerak menebar manfaat di bumi bagi seluruh umat manusia, tanpa pandang bulu.
Surat Al Ma’un menjelaskan tentang peringatan kepada hak Allah, yakni shalat, dan hak manusia termasuk zakat, sedekah, serta perbuatan amal kebaikan.
Program-program Pengurus Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah, kata dia, bisa digerakkan untuk membantu pembangunan dan menangani masalah-masalah daerah, seperti kemiskinan ekstrem dan stunting.
Berdasar data BPS 2022, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Tangerang masih 1,52 persen (nasional 2,04 persen), kemudian prevalensi stunting di Kabupaten Tangerang berdasarkan SSGI 2022 sebesar 21,1 persen (nasional 21,6 persen).
Target 2024 adalah 0 dan 14 persen. karena itu, kolaborasi Muhammadiyah dan Aisyiyah akan sangat penting membantu menyelesaikan masalah kemiskinan ekstrem dan stunting itu.
"Pemerintah dengan Muhammadiyah dan Aisyiyah harus satu," demikian Muhadjir Effendy.
BERITA TERKAIT: