Pasalnya, Saan Mustopa telah mendapatkan ijin Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem untuk mencalonkan diri sebagai Cagub Jabar dalam Pilkada Gubernur (Pilgub) 2024.
Saan Mustopa mengatakan, untuk berkontestasi dalam Pilgub Jabar dirinya telah mendapatkan ijin DPP Partai Nasdem sehingga, dirinya terus menjalani setiap tahapan guna mempersiapkan diri di pesta demokrasi tersebut.
Meski begitu, lanjut dia, jadi tidaknya dirinya berkontestasi di Pilkada, bergantung pada hasil Pemilu Legislatif (Pileg) pada 14 Februari 2024.
"Tahap pertama yang harus dilewati Pileg, bagaimana syarat untuk dicalonkan jadi gubernur kan harus memiliki kursi parlemen yang signifikan," ujar Saan usai membuka Kemah Restorasi dan Sekolah Calon Legislatif di Kebon Pines Cikole, Lembang, KBB, Minggu (21/5).
Disampaikan Saan, pendeklarasian dirinya sebagai cagub Jabar tidak terlalu dini bagi Partai Nasdem Jabar mengingat, rentang waktu antara Pileg ke Pilkada 2024 cenderung lebih singkat.
"Jadi nggak sampai setengah tahun. Maka kalau mendeklirnya setelah Pileg, waktunya mepet, nggak ada ruang untuk bersosialisasi dan tidak ada ruang juga bagi publik untuk men-tracking calon dan seluruh kader di daerah," ungkapnya.
Guna kepentingan mengoptimalkan hasil Pilkada Gubernur Jabar, dia menuturkan, dirinya telah berkomunikasi dengan semua partai politik.
"Tapi belum mengkristal dengan parpol mana. Nanti setelah Pileg baru kelihatan, kita akan (umumkan) dengan partai mana," terangnya.
Disinggung soal arah koalisi, dia menyebutkan, koalisi di Jabar kemungkinan bisa sama dengan koalisi yang dibangun Partai Nasdem di tingkat pusat yakni. Namun, berbagai kemungkinan di daerah juga memungkinkan untuk berbeda.
"Nanti kita lihat walaupun kadang di daerah kadang cair ya, apa yang dibangun di pusat belum tentu sama dengan yang dibangun di daerah. Tapi setidaknya apa yang ada di pusat itu jadi cerminan juga," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: