Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Isnawa Adji menuturkan, pada tahun 2022, Jakarta mengalami efek guncangan gempa sebanyak 27 kali sekalipun titik koordinat gempa ada di luar Jakarta.
“Konstruksi tahan gempa mungkin sudah dioptimalkan di bangunan yang lebih tinggi. Tetapi yang rawan adalah rumah-rumah, bangunan-bangunan di bawah empat lantai yang tidak memadai,†ujarnya saat pembahasan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (16/2).
Selanjutnya belajar dari pengalaman gempa Turki, evakuasi korban berkejaran dengan waktu. Karenanya, dibutuhkan peralatan tekhnologi canggih untuk mempercepat evakuasi untuk meminimalisir korban.
Misalnya alat pendeteksi panas suhu tubuh manusia, searching kamera untuk menemukan korban diantara reruntuhan, termasuk breaker untuk menjebol beton reruntuhan.
“Nah dibutuhkan peralatan yang sesuai. Peralatan yang canggih dan cepat dalam menangani korban. Saya mengusulkan walaupun tidak di BPBD, bisa juga di SKPD lain yang penting Jakarta punya peralatan itu,†ungkapnya.
BERITA TERKAIT: