Kasus Melonjak, Khofifah: 164 RS di Jatim Kembali Buka Layanan Pasien Covid-19

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Senin, 07 Februari 2022, 00:17 WIB
Kasus Melonjak, Khofifah: 164 RS di Jatim Kembali Buka Layanan Pasien Covid-19
Khofifah saat meninjau RS Lapangan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) di Sidoarjo/Ist
rmol news logo Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan jika fasilitas isolasi terpusat hanya diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang bergejala ringan dan tanpa gejala.

Kata Khofifah, pasien dengan gejala sedang dan berat akan diarahkan ke fasilitas rumah sakit rujukam Covid-19.

"Fasilitas isolasi terpusat (Isoter) ini disiapkan Pemprov Jatim bersama Pemkab/Pemko khusus bagi pasien tanpa gejala maupun bergejala ringan," kata Khofifah saat meninjau RS Lapangan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) sisi Bangkalan dan Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Sidoarjo, Minggu (6/2).

Kedua tempat tersebut diaktivasi kembali sebagai tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 tanpa gejala dan dengan gejala ringan.

Untuk RS Lapangan BPWS Sisi Bangkalan sendiri disiapkan sebanyak 330 tempat tidur (TT) yang diperuntukan untuk melayani pasien Covid-19 tanpa gejala maupun gejala ringan di wilayah Madura.

Pada isoter di RS Lapangan BPWS juga dilengkapi dengan mushola, TV, dan Wi-Fi dengan dukungan 82 tenaga kesehatan (Nakes) serta 6 mobil ambulans yang telah disiagakan.

Sementara MPP Kabupaten Sidoarjo disiapkan kapasitas TT yang tersedia adalah 85 TT, dengan 10 nakes dan memiliki fasilitas untuk olah raga.

"Jadi kita harus melakukan langkah-langkah sinergitas antisipatif kolaboratif dengan seluruh stakeholder termasuk didalamnya adalah dengan Forkopimda Provinsi dan Kabupaten- Kota khususnya  para kepala daerah," kata Khofifah.

"Antisipasi ini harus kita lakukan untuk bisa memberikan perlindungan dan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat, bahwa Covid-19 ini belum selesai, varian apapun, itu adalah penyakit Covid-19," imbuhnya.

Langkah kuratif Pemprov Jatim, lanjut Khofifah, diantaranya dengan membuka kembali layanan bagi pasien Covid-19.

Saat ini ada 164 rumah sakit di Jawa Timur kembali membuka layanan tersebut. Juga menyiagakan kembali para tenaga kesehatan (Nakes) dan relawan.

"Saya mohon kita semua waspada tapi jangan panik, Insyaallah pemerintah bekerja keras untuk memberikan perlindungan bagi keselamatan  dan perlindungan kesehatan masyarakat," tuturnya.

Khofifah juga menjelaskan isoter-isoter yang saat ini disiapkan adalah untuk memfasilitasi pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala.

Oleh sebab itu ia memastikan bahwa pasien Covid-19 yang bergejala ringan atau tanpa gejala tolong jangan ke rumah sakit. Cukup memilih diarahkan perawatan di isoter-isoter yang telah disiapkan.

"Saya ingin memastikan pasien yang terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala untuk mendapatkan perawatan di isoter-isoter seperti ini, termasuk kemarin saya ke rumah sakit Ijen Boulevard di Malang juga untuk pasien gejala ringan dan tanpa gejala," pintanya.

Ia juga mengatakan bahwa isolasi mandiri (isoman) dapat dilakukan jika kondisi rumah sesuai untuk dijadikan tempat isoman. Seperti memiliki kamar tidur dan kamar mandi yang terpisah.

Dengan cara itu, ditambahkan Khofifah, kemungkinan terjadinya transmisi dapat dihindari.

"Tetapi kalau misalnya jika isolasi di rumah dihawatirkan justru berpotensi terhadap kemungkinan transmisi, maka silakan ke isoter," imbaunya.

"Pada dasarnya seluruh warga Jawa Timur harus merasa terlindungi dan kita semua harus bekerja keras untuk bisa mengendalikan dari lonjakan covid-19 yang sekarang sedang kita alami," tegasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA