Untuk hari ini, BIN menggelar kegiatan tersebut di halaman Gedung Sate atau halaman kantor Gubernur Jawa Barat.
Staf Khusus Kepala BIN, Mayjen TNI Suyanto bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut meninjau pelaksanaan rapid test ini. Keduanya sempat menyapa tenaga medis, warga setempat dan mengecek 2 mobil laboraturium PCR test milik BIN.
Hadir pula Wakapolda Jabar Brigjen Ahmad Wiyagus, Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 Jawa Barat.
Mayjen TNI Suyanto mengungkapkan pemilihan Bandung sebagai lokasi rapid test massal yakni berdasarkan koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19.
Lokasi ini dianggap perlu untuk ditekan terus agar penyebaran Covid-19 bisa menyentuh angka 0.
"Kami koordinasikan dengan Gugus Tugas Percepatan Penangangan Covid-19 untuk lokasi-lokasi mana yang memang akan kami gelar rapid test. Untuk 3 hari ini dimulai sejak kemarin kita pilih Jawa Barat yakni di Bandung," ucap Mayjen TNI Suyanto kepada wartawan, Jumat (26/6).
Suyanto menyebutkan, BIN terus berkomitmen membantu daerah-daerah untuk dilakukan rapid test guna memutus rantai penyebaran Covid-19. Selain rapid test, BIN juga menyiapkan mobile PCR test yang diperuntukan bagi warga yang reaktif hasil rapid test.
"Kami akan menyasar lagi ke daerah-daerah sesuai arahan Kepala BIN. Kita disini menyiapkan 2 mobile PCR test, 40 tenaga medis dan dokter serta ribuan alat rapid test," ujarnya.
Lebih lanjut, Suyanto menyampaikan di halaman gedung sate, BIN telah melakukan tes cepat terhadap 671 orang sejak pukul 7.00-16.30 WIB. Dari jumlah itu ditemukan 14 orang hasilnya reaktif.
"Mereka reaktif langsung di swab dengan 2 mobil lab kita. Hasilnya kemungkinan besok bisa keluar," ucap Suyanto.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengucapkan terima kasih atas bantuan rapid test oleh BIN.
Kang Emil, sapaan akrabnya, menyebut perang lawan Covid-19 memang harus dilakukan bersama baik intansi pemerintah maupun masyarakat itu sendiri.
Dalam kesempatan itu, Kang Emil juga memberikan info kepada BIN bahwa angka Ro (penularan) di Jawa Barat berhasil ditekan di bawah 1. Namun, kondisi ini dianggap masih dakam tahap kewaspadaan.
"Tadi saya laporkan ke BIN bahwa Jawa Barat 80 persen berita baik. 20 persennya berita kewaspadaan yang harus terus ditingkatkan. Seluruh jawa barat hari ini tidak ada PSBB," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: