Rapat tertutup ini dihadiri oleh Wakil Kepala BIN, Letnan Jenderal (Purn) Teddy Lhaksmana Widya Kusuma, dan beberapa staf BIN.
Anggota Komisi I, Jazuli Juwaini menuturkan, Waka BIN mengurai soal cara lembaga tersebut mendeteksi dini pembuat onar selama tahapan Pemilu 2024.
"Ya bagaimana dia bisa mendeteksi dini tentang hal-hal yang bisa membuat kerusuhan, hoax, mengadu domba, ya kan bisa saja. Kan banyak oknum-oknum, oknum-oknum ini kan bisa dalam negeri bisa luar negeri juga. Nah itu BIN bisa mendeteksi dini, dan bisa mengantisipasi," ucap Jazuli di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (9/11).
Jazuli menuturkan, ancaman selama Pemilu 2024 yang paling mencolok hadir lewat media sosial, hal itu disampaikan dalam rapat agar dapat diantisipasi selama pemilu berlangsung.
"Sekarang kan sudah era digital, orang bisa menggerakkan oleh alat-alat ini (ponsel), rata-rata orang bikin heboh itu berangkat dari ini (ponsel). Orang membunuh karakter lewat sini, orang menyebar hoax lewat sini, orang bikin berita bohong,
black campaign lewat sini (ponsel)," ujarnya.
"Yang kita butuhkan saat ini kampanye gagasan bukan saling menjatuhkan bukan saling membunuh karakter," pungkas Ketua Fraksi PKS DPR RI ini.
BERITA TERKAIT: