Yakuzabu adalah restoran yang menerapkan konsep "All You Can Eat" termurah pertama. Dibalut dengan konsep Jepang modern dengan harga yang sangat terjangkau oleh market dengan harga Rp 88.000. Dengan gabungan "Yakiniku" dan "Shabu", semua bahan yang tersedia adalah 100 persen halal, dan sesuai selera orang Indonesia.
Hal itu diutarakan Sadenzca Haniyah Putri atau yang biasa dipanggil Ezca, lulusan Suffolk University Boston tahun 2017 pada acara Info Franchise Business Concept Expo (IFBC) 2020 di Balai Kartini Jakarta, akhir pekan kemarin. Ezca didampingi sahabatnya Monique Isabelle alumni Universitas Indonesia tahun 2017 yang juga alumni Melbourne University.
"Dimana-mana orang membuka restoran Korea. Ada yang membuka restoran Jepang tapi harganya mahal. Itu sebabnya kami membuka restoran Jepang dengan harga yang terjangkau. Alhamdulillah sambutan masyarakat Kota Malang lumayan bagus. Kami sebulan bisa mendapat omzet Rp 180.000.000," kata Ezca.
Sementara itu, mantan Menteri Perindustrian Saleh Husin, orangtua dari Ezca mengatakan, anaknya itu memang kuliahnya di bidang bisnis marketing. Setelah selesai kuliah dia kerja di perusahaan multinasional. Tapi setelah dua tahun dia memilih resign.
Saleh terkejut dan bertanya kenapa mau resign karena dia juga merasa tidak enak terhadap pemilik perusahan tempat anaknya bekerja. Dan anaknya menjawab karena ingin mandiri, serta ingin mencari tantangan baru sehingga bisa menciptakan lapangan kerja buat orang lain.
"Saya juga kaget-kaget kok dia berani ya. Ezca kemudian dengan beberapa temannya membuat restoran style Jepang. Yang kejutan restoran pertamanya justru dibangun di Kota Malang, karena salah satu partnernya memang dari Malang", kata Saleh Husin yang menjabat sebagai Managing Director Sinar Mas.
"Dan harganya saya kira cukup terjangkau, karena ini kan makan sepuasnya. Beberapa teman saya di Malang setelah mereka datang mencicipi dan merasakan makanannya memberikan apresiasi, katanya rasa makanannya enak dan tempat jualannya juga nyaman," katanya menambahkan.
Saleh Husin salut terhadap anaknya dan rekannya para milenial, meski mereka masih belia tapi sudah berani menciptakan lapangan pekerjaan.
"Inilah yang sangat diharapkan Bapak Presiden Jokowi yaitu ciptakanlah sebanyak-banyaknya lapangan pekerjaan," lanjut dia.
Sebagai orang tua dia mendorongan dan suport usaha anaknya yang dari nol. Ezca bersama teman-temannya selama beberapa bulan melakukan riset terlebih dahulu baik untuk rasa maupun lokasi.
"Jadi saya tentu harus memberikan apresiasi yang tinggi karena dia dapat menciptakan lapangan usaha yang mendatangkan penghasilan. Kenapa berikan apresiasi karena anak muda seperti Ezca dan teman-temannya akan dapat mempengaruhi anak muda Indonesia lainya kalau lulus kuliah tidak selalu melamar pekerjaaan di kementerian atau perusahaan. Tapi bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Jadi dengan sendirinya tingkat pengangguran akan berkurang," ujar Ketua Majelis Wali Amanah Universitas Indonesia ini.
Kembali pada restoran. Mereka harus betul-betul untuk terus melakukan riset dan development agar rasanya tidak monoton. Dan terus inovatif sehingga rasanya semakin enak termasuk disign ruangannya semakin nyaman sehingga semakin disukai masyarakat luas.
Ezca dan Monique menambahkan, untuk investasi Franchise perinciannya adalah sebagai berikut: Biaya Waralaba Rp 250.000.000. Diskon expo Rp 50.000.000. DP (OTS Expo) Rp 15.000.000. Biaya royalti: 5 persen dari pendapatan setiap bulan. (Dimulai bulan kedua). Total investasi kapital: Rp 400- 500 juta. BEP: 6-8 Bulan.
Sementara itu Direktur Bank Danamon Heriyanto Agung Putra mengatakan franchise itu sebenarnya membantu membangun iklim bisnis. Dan kalau lihat iklannya inikan UKM. UKM itu memang bisnis yang menjadi tulang punggung bisnis Indonesia, pondasi ekonomi Indonesia makanya pemerintah harus dukung.
"Ini bagus sekali. Ezca, Monique dan Ais ingin membangun usaha wiraswasta. Hal ini selain akan mendorong orang berwiraswasta atau membangun bisnis diusia muda, itu bagus sekali karena menciptakan lapangan kerja dan mewujudkan transaksi ekonomi dalam jumlah besar. Itu bagus dengan pola pola franchise seperti ini, dan dari lokal pula, bukan dari luar," ujar Heriyanto.
Dia mengutarakan, anak muda sekarang cenderung lebih kreatif. Dan mereka mengambil tindakan lebih cepat dan biasanya lebih inovatif. Mereka para milenial biasanya menciptakan hal baru. Dan langsung diimplementasikan.
Ini bagus buat Indonesia. Karena dari jumlah penduduk Indonesia, 60 persen adalah anak muda, jadi ini bagus karena mendorong orang untuk melakukan wiraswasta.
Sementara RM Adji Srihandoyo, Training and Sales Solution EBI and Partner mengutarakan bahwa yang dilakukan Ezca, Monique dan Ais itu sangat baik.
"Saya pikir ini sangat baik. Kita tahu anak-anak muda sekarang bicaranya ingin punya usaha sendiri. Trendnya milenial adalah entrepreneur. Jadi trend milenial adalah mereka membangun enterpreneur. Jadi membangun sesuatu kemandirian untuk mereka, membangun suatu kemandirian untuk memulai kegiatannya sendiri, berusaha sendiri, memaksimalkan potensi sendiri, kapabilitinya sendiri, nah ahirnya mereka bisa menghasilkan uang sendiri," tuturnya.
"Ini sangat menarik. Dan bisa dilihat bahwa bila anak-anak yang baru lulus kuliah, sebenarnya punya dua pilihan. Yang pertama adalah mencari pekerjaan. Satunya lagi adalah berusaha atau entrepreneur tadi," ujarnya menambahkan.
BERITA TERKAIT: