Hal itu diungkapkan Bupati Kabupaten Bandung Dadang M Naser dikutip Kantor Berita RMOL Jabar, Selasa (23/4).
Kata Dadang, banyaknya korban yang meninggal dunia saat bertugas mengawal pelaksaaan Pemilu merupakan salah satu yang menjadi dasar untuk dilakukan evaluasi.
"Petugas (penyelenggara diwilayah) sangat sibuk, sehingga banyak yang sakit bahkan meninggal karena
over time nya tak terbatas," jelasnya.
Menurut Bupati Bandung ini, tidak adanya pola kerja bergantian atau
shift, menjadi beban tersendiri bagi para penyelenggara Pemilu diwilayah. Bahkan karena diburu waktu lupa akan kesehatan.
"Waktu (kerja) sampai jam 2 malam. Besok paginya terkejar waktu. Karena kerja maraton lupa makan, ada yang sakit maag, jantung. Itu hal yang mesti dievaluasi," kata Dadang.
Terkait indikasi dan isu kecurangan yang kini mulai ramai diperbincangkan, Dadang menyarankan agar hal tersebut diselesaikan melalui mekanisme yang ada.
"Kalau ada kecurangan kan ada lembaga menyalurkan pengaduan. Jangan loncat, tidak ikut mekanisme," ujarnya.
BERITA TERKAIT: