Rupanya bukan untuk beli makanan, tapi ada pijat gratis Mulyadi yang memang sengaja datang untuk melayani para peserta Reuni Akbar Mujahid 212.
"Kalau yang lain memberikan makanan gratis, saya mijit aja," ujar Mulyadi di lokasi.
Cukup ramai antrean orang yang menunggu giliran dipijat Mulyadi. Pria yang tinggal di Pamulang, Tangerang Selatan ini pun meminta bersabar.
Mulyadi mengaku aslinya bukan tukang pijat.
"Saya sebenarnya guru SMA, cuma karena bisa mijit ya sekalian buat kontribusi aja di aksi ini," tutur Mulyadi.
Dengan mengenakan topi merah dan seutas pita hitam berlafal tauhid yang diikat pada lengan kirinya, Mulyani tampak ramah melayani satu per satu peserta Reuni 212.
[wid]