Luas radius pencarian yang semula hanya 5 nautical mile square ditambah menjadi 10 nautical mile square.
Direktur Kesiapsiagaan Basarnas, Didi Hamzar mengatakan, penambahan luas area pencarian berdasarkan perhitungan matang standar internasional.
"Area diperluas radius 10 nautical mile square (mendekati 25 Km persegi). Ini sesuai standar," ujar Didi dalam konferensi pers di kantor pusat Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Selasa (30/10).
Perhitungan dilakukan atas semua informasi yang dikumpulkan di lapangan. Termasuk informasi yang diterima dari nelayan sekitar.
Adapun alasan perluasan radius karena waktu pencarian kian bertambah. Hal itu karena bodi pesawat jenis Boeing 737 Max 8 itu serta korbannya bisa saja bergeser mengikuti arus laut setiap jamnya.
"Misalnya jam 10 dan jam 11, satu jam itu sudah bergeser. Jadi perhitungan semua itu. Tapi bukan berarti kita meninggalkan dari perhitungan di hari pertama," terang Didi.
Pesawat berpenumpang 189 orang ini hilang kontak pada koordinat 107,07 Bujur Timur dan 05.46 Lintang Selatan. Titik ini disebut tim pencari sebagai posisi A. Radius pencarian ditarik dari titik itu.
"Posisi A itu sejak lost contact. Sama posisi yang diinformasikan dari saksi mata. Jadi itu makanya perhitungan dalam bentuk radius, perkiraan semuanya yang diperkirakan dia dalam radius itu bisa ke barat tapi dalam radius yang sudah diperhitungkan," urai Didi.
Proses pencarian sendiri dilakukan dengan melibatkan ratusan personel gabungan. Mereka menggunakan puluhan kapal laut dari berbagai instansi dan pantauan udara melalui helikopter. Pencarian juga dilakukan dengan metode penyelaman.
[rus]
BERITA TERKAIT: