Direktur Utama Airnav Indonesia Novie Riyanto menjelaskan pada pukul 6.32 WIB pilot meminta RTB dan diizinkan oleh pemandu lalu lintas udara. Namun di waktu yang bersamaan pesawat JT-610 hilang kontak.
"Jadi dia (pilot Lion Air JT-610) minta RTB langsung dizinkan. Kalau pesawat itu kan ada prosedur standarnya sesuai dengan CASR sesuai dengan Anexis pada sat ia mengalami suatu gangguan atau apapun misalnya kayak kemarin ada orang sakit, itu langsung untuk RTB," tuturnya dalam keterangan persnya di Bandara Soekarno Hatta, Banten, Senin (29/10).
Lebih lanjut Novie menegaskan permintaan RTB juga tidak ada hubungannya dengan bandara Halim Perdana Kusuma, sehingga seluruh komunikasi terkait pesawat JT 610 hanya dengan Bandara Soekarno Hatta.
"Kita komunikasi terus antara pilot dengan kami, terakhir 06.32 WIB, RTB (pesawat JT 610 Lion Air). Jadi tidak ada hubungannya tidak ada hubungannya dengan Halim, hanya ke Soekarno Hatta," tandasnya.
[nes]
BERITA TERKAIT: