Direktur Operasi Brigjen TNI (Marinir) Bambang Suryo Aji mengatakan, pada potongan ekor pesawat itu masih ada logo maskapai.
"Kita temukan beberapa serpihan ekor pesawat yang ada tanda logo Lion (Air)," ungkapnya dalam keterangan pers di Kantor Pusat Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/10).
Dikatakan, di ekor pesawat tersebut tidak ditemukan adanya bekas terbakar tanda kapal meledak. Dia memprediksi badan pesawat tercerai-berai akibat benturan keras dengan air laut.
"Tidak ada seperti terbakar, hanya patahan saja," imbuhnya.
Hingga saat ini, lanjut Bambang, serpihan pesawat masih disimpan di Posko Basarnas yang ada di kawasan Kantor JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Serpihan tersebut nantinya akan diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk kepentingan penyelidikan penyebab terjadinya kecelakaan.
"Nanti biarlah KNKT yang memutuskan (penyebab terjatuhnya pesawat)," pungkasnya.
Selain menemukan serpihan pesawat, tim gabungan juga menemukan beberapa barang milik penumpang dan potongan tubuh dari penumpang itu sendiri.
Potongan tubuh penumpang itu dimasukkan ke dalam enam kantong jenazah. Semua kantong jenazah itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri untuk diidentifikasi dengan proses Disasster Victim Identification (DVI).
[lov]
BERITA TERKAIT: