LION AIR JATUH

Pencarian Bangkai Pesawat JT-610 Dilanjutkan Hingga Malam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 29 Oktober 2018, 19:17 WIB
Pencarian Bangkai Pesawat JT-610 Dilanjutkan Hingga Malam
Bambang Suryo Aji/Net
rmol news logo . Tim gabungan SAR belum menemukan bangkai pesawat Lion Air JT-610. Bangkai pesawat dengan 189 penumpang itu diperkirakan masih berada di dasar laut perairan Karawang, Jawa Barat.

Dipastikan proses pencarian akan dilakukan selama 24 jam.

Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryo Aji mengatakan, pihaknya bersama TNI Angkatan Laut secara maraton terus melakukan pencarian atas bangkai pesawat nahas itu. Tim akan bekerja selama 24 jam secara bergantian.

"Saya nyatakan operasi pencarian akan diteruskan 24 jam," kata dia dalam konferensi pers di kantor pusat Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/10).

Adapun sejauh ini kata dia, 40 anggota Tim Basarnas ditambah dari unsur TNI AL telah mengerahkan penyelaman untuk mencari bangkai kapal. Mereka tim penyelam tidak menemui kendala berarti.

"Tidak ada kendala dalam penyelaman karena masih bisa dilihat. Hanya lokasinya (pesawat) yang belum bisa dipastikan di mana," imbuhnya.

Jumlah total tim pencari dari Basarnas di permukaan maupun penyelam kata dia ada 1.50 personil. Mereka ada yang diperbantukan dari Jakarta, Banten, bahkan Basarnas Lampung. Tim pencari di permukaan laut tersebut belum termasuk dari personil TNI, Polri maupun nelayan di sekitar yang terbagi menjadi beberapa group.

"Areanya sekitar 150 milesquare," tandasnya.

Tidak hanya itu, tim juga dilengkapi dengan beberapa peralatan canggih, yakni dari Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) KRI Rigel-933 untuk memudahkan proses pencarian.

"Yang pertama adalah ROP, untuk mendeteksi barang yang ada di bawah, termasuk sonar. Itu lebih lengkap yang ada di KRI Rigel. Dengan kedalaman segitu saja (30 sampai 35 meter) ROP sudah cukup," jelasnya.

Nah, yang dimaksudkan dengan tim pencari bekerja selama 24 jam adalah tim yang berada di permukaan tersebut. Utamanya tim yang berada di atas KRI Rigel.

"Pencarian di 24 jam diprioritaskan dengan menggunakan seperti KRI (Rigel). Itu bisa bekerja di malam hari juga. Kami akan melaksanakan pergantian personel di lapangan," urainya.

Lebih lanjut kata dia, menurut standar operasional prosedur (SOP) Basarnas, proses pencarian akan dilakukan hingga tujuh hari ke depan. Masa proses pencarian bisa saja ditambah.

"Kalau sebelum tujuh hari sudah selesai, kita tutup. Apabila belum ditemukan kita akan tambah harinya," pungkas Brigjen Suryo. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA