"Jumlah wilayah terdampak banjir: 4 Kota, 36 Kelurahan, 100 RW," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan elektronik yang diterima redaksi, Kamis (15/2).
Banjir akibat hujan yang terus menerus mengguyur sebagian besar wilayah Jakarta, hari ini. Di Jakarta Timur, genangan terjadi di 11 RW dengan rincian antara lain 2 RW di Cakung Barat dan Kayu Putih, 2 RW di Pulo Gadung, 1 RW di Pulo Gebang, 1 RW di Rawa Terate dan 2 RW di Rawamangun.
Di Jakarta Pusat banjir terjadi di 9 RW, yakni Cempaka Putih Barat 1 RW, Cempaka Putih Timur 4 RW, kemudian Johar Baru, Kartini, Kramat dan Paseban masing-masing 1 RW.
Wilayah paling banyak terdampak banjir adalah Jakarta Barat. Titik banjir tersebar di 56 RW antara lain di Cengkareng Barat 3 RW, Kamal 9 RW, Kapuk 14 RW, dan Tegal Alur 15 RW.
Adapun di Jakarta Utara, banjir terjadi di 24 RW dengan wilayah terdampak terbanyak di Pegangsaan Dua, sebanyak 8 RW.
Sutopo mengatakan banjir disebabkan drainase yang tidak mampu mengalirkan aliran permukaan. Lebatnya hujan membuat aliran permukaan melebihi kapasitas pengaliran di drainase.
"Jakarta makin rentan banjir karena terkait dengan terbatasnya kawasan resapan air," katanya.
Sutopo mengatakan maraknya pembangunan di Jakarta dengan kondisi permukaan yang kedap air dan terbatasnya resapan air, serta konservasi tanah dan air, membuat 85 persen curah hujan yang jatuh dikonversi menjadi aliran permukaan. Hanya sekitar 15 persen yang tertahan di permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah.
"Itulah yang menyebabkan setiap hujan deras sering timbul banjir dan genangan. Ke depan perlu diperbanyak pembangunan embung, sumur resapan, danau mini, biopori, restorasi anak-anak sungai, dan taman sebagai resapan air," tukas Sutopo.
[dem]
BERITA TERKAIT: