"Sampai sejauh ini keberadaan macan tutul di hutan lereng Merapi belum terpantau secara visul. Baik secara langsung maupun melalui kamera trap yang sudah terpasang," jelas Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) TNGM Dhani Suryawan kepada wartawan, Senin (14/8).
Penambahan jumlah kamera trap dilakukan untuk lebih mengoptimalkan pemantauan macan tutul di kawasan hutan Merapi.
"Tahun lalu telah dipasang tujuh kamera trap di batang pohon. Namun dari tujuh kamera itu, dua rusak di memorinya," kata Dhani.
Dengan penambahan pemasangan kamera di pohon-pohon, diharapkan cakupan untuk menangkap jejak satwa di kawasan lereng Gunung Merapi semakin luas.
"Sejauh ini yang tertangkap kamera trap seperti kucing hutan. Kucing hutan itu seperti kucing rumahan tetapi motifnya seperti macan tutul," beber Dhani.
Keberadaan macan tutul di kawasan hutan Gunung Merapi masih perlu dibuktikan. Meski penduduk sekitar mengaku pernah melihat hewan seperti kucing dengan ukuran besar yang diduga sebagai macan tutul. Termasuk adanya temuan jejak kaki berdiameter 8 centimeter.
"Bukti rekaman macan tutul itu belum didapatkan. Macan Tutul kami belum ditemukan bukti kuat," imbuh Dhani.
[wah]
BERITA TERKAIT: