Penuhi Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil, BLK Maksimalkan Pelatihan Berbasis Kompetensi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 21 Juli 2017, 21:33 WIB
Penuhi Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil, BLK Maksimalkan Pelatihan Berbasis Kompetensi
BLK Serang/RMOL
rmol news logo Kementerian Ketenagakerjaan terus memaksimalkan peran Balai Latihan Kerja (BLK). BLK dengan konsep Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) diyakini mampu menjawab kebutuhan tenaga kerja terampil di Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan industri.

“Lulusan BLK akan menjadi tenaga kerja yang tidak hanya kompeten dan berdaya saing tinggi tapi juga tersertifikasi sehingga cepat diserap industri,”kata Kepala BBPLK Serang Fauziah dalam acara Press Tour Kemnaker 2017 bertema ‘Pembangunan Ketenagakerjaan untuk Mendorong Pertumbuhan Dunia Usaha dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat’ di Serang, Jumat (21/7).

Pelatihan berbasis kompetensi ditopang oleh tiga pilar utama, pertama, untuk membangun SDM unggulberbasis kompetensi diperlukan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indoensia (SKKNI).

Kedua, pelatihan Berbasis Kompetensi yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan di tempat kerja. Sedangkan pilar ketiga adalah sertifikasi kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi sesuai standar kompetensi, dan dilaksanakan oleh lembaga yang memiliki otoritas.

Fauziah menjelaskan, mengatakan, pembekalan ketrampilan melalui PBK yang diaplikasikan oleh balai-balai pelatihan kerja menjadi alternatif dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan global yang semakin ketat. Terlebih saat ini jumlah angkatan kerja di Indonesia masih didominasi oleh lulusan pendidikan SD/SMP ke bawah.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2017 mencatat jumlah angkatan kerja nasional sebanyak 131,55 juta orang masih didominasi oleh individu-individu berlatar belakang pendidikan rendah.

Rinciannya yaitu, lulus pendidikan dasar sebesar 54,44 persen, lulusan sekolah menengah sebesar 28,13 persen, tamatan sekolah tinggi sebesar 12,26 persen, dan angkatan kerja yang tidak mengenyam bangkupendidikan formal sebesar 3,17 persen.
Di sisi lain kebutuhan akan tenaga kerja terampil semakin bertambah besar.
Berdasarkan data yang diolah dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia berpotensi menjadi ekonomi ke-7 terbesar di dunia pada tahun 2030 dengan syarat memiliki 113 juta tenaga kerja terampil. Sedangkan saat ini Indonesia baru mengantongi 57 juta orang tenaga kerja terampil.

"Artinya Indonesia membutuhkan supply tenaga kerja terampil sebanyak 3,7 juta pertahunnya. Kita terus melakukan percepatan penyediaan tenaga kerja terampil dengan melibatkan dunia industry, asosiasi pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh,” kata Fauziah.

Jumlah BLK saat ini 301 yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebanyak 17 BLK merupakan BLK UPTP atau milik pemerintah pusat, sedangkan sisanya adalah BLK UPTD milik pemda provinsi dan kabupaten/kota.

Lebih lanjut, Fauziah mengatakan pihaknya mendukung upaya yang dilakukan pemerintah pusat dalam menciptakan tenaga kerja terampil di balai latihan kerja. BBPLK Serang memiliki visi menjadi pusat pelatihan tenaga kerja profesional dan berkualitas sesuai dengankebutuhan industri.

Fauziah mengatakan pihaknya mendukung upaya yang dilakukan pemerintah pusat dalam menciptakan tenaga kerja terampil di balai latihan kerja. BBPLK Serang memiliki visi menjadi pusat pelatihan tenaga kerja profesional dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan industri.

BBPLK Serang mempunyai dua program pelatihan kerja berdasarkan PBK yang sesuai dengan program 3R BLK, yaitu, teknik las dan teknik listrik.

“Peserta pelatihan kemudian akan diuji kompetensi sebagai bentuk pengesahan atas kompetensi yang ditempuh selama pelatihan yang diterbitkan oleh Badan Nasional sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP),” ujarnya.

Sejak tahun 2001 sampai saat ini BBPLK Serang memiliki keunikan atau ciri khas tersediri dibandingkan dengan BLK UPTP lainnya, yaitu program pelatihan Teknisi Ahli yang diadopsi secara utuh dari program pelatihan dari negara-negara maju seperti Austria.

Program ini merupakan program unggulan dari BBPLK serang karena mendapat tanggapan yang sangat positif dari dunia industri yang memberdayakan lulusan program ini utamanya industri yang membutuhkan tenaga kerja multi guna. Program yang berdurasi 2 tahun ini meliputi in house training dan on the job training untuk kejuruan Las Industri, Mesin Industri, Elektronika Industri dan Mekatronika.

Peserta akan dibekali pelatihan dengan kompetensi yang mengantisipasi perubahan teknologi dan kualifikasi pekerjaan yang berubah cepat serta pengetahuan manajemen pemasaran, perilaku organisasi dan hubungan industrial.

Tiap tahunnya rata-rata BBPLK Serang mencetak tenaga kerja terampil dari jurusan teknik las, teknik  listrik, dan lainnya. Sedangkan penempatan rata-rata lebih dari setengah lulusan segera terserap industri.

“Sesuai arahan Menaker di program 3R BLK agar masif dan fokus, untuk tahun ini jumlah peserta  pelatihan di BBPLK Serang pada tahun 2017 meningkat 6 kali lipat dari jumlah tahun-tahun sebelumnya khususnya pada kejuruan las dan listrik.” demikian Fauziah.[san]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA