"Kira kira masuk dari halte sini ya kalo 9 ribu penumpang berangkat. 9 ribu penumpan pulang itu belum yang transit dan lain lain. Perkiran 60 ribu penumpang perharinya," ujar Budi saat di temui di kawasan terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (29/5).
Budi menjelaskan pihaknya juga meningkatkan keamanan dengan menambahkan CCTV di sejumlah halte Transjakarta. Termasuk penambahan CCTV di halte Kampung Melayu.
"Disini kita tambah menjadi 12, sebelumnya kan 5 (CCTV). Jadi akan mengarah juga ke luar," ujar Budi.
Sebelumnya halte Transjakarta Kampung Melayu kembali beroprasi pada Senin (29/5) sore pasca serangan bom.
Untuk menyambut beroperasi kembalinya halte itu, petugas Transjakarta memberikan setangkai bunga mawar kepada penumpang yang turun. Hal tersebut dilakukan sebagai simbol kehangatan dan pelayanan dari petugas kepada penumpang.
Sebelumnya pelayanan di halte tersebut sempat ditutup untuk oleh tempat kejadian perkara bom pada Rabu lalu.
Halte Kampung Melayu ini melayani perjalanan empat rute, yaitu Koridor 5 (Kampung Melayu-Ancol), Koridor 7 (Kampung Melayu-Kampung Rambutan), Koridor 11 (Kampung Melayu-Pulogebang), dan layanan bus non-BRT Kampung Melayu-Grogol.
"Tadi kita berikan bunga sebagai lambang kehangatan yang baik antara transjakarta selaku pelaku pelayanan transportasi, dengan para pelanggan. Kami ada di sini karena para pelanggan, dan pelanggan pasti mendapati pelayanan yang kami berikan. Jadi bunga ini sebagai suatu wujud keperdulian kami kepada pelanggan sebagai hubungan baik antara pelanggan dengan kami," tutup Budi.
[sam]
BERITA TERKAIT: