Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS Wirianingsih menjelaskan, Berdikari perempuan Indonesia bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, perempuan sebagai sosok yang memiliki peran penting di dalam keluarga yaitu mendidik generasi dan mendampingi suami di rumah. Hendaknya mengingatkan tentang pembentukan karakter sebagai pribadi yang merdeka, pribadi yang bisa memperjuangkan hak-haknya sebagai sebuah generasi bangsa.
"Kedua, perempuan sebagai individu mempunyai kewajiban penting sebuah aktualisasi diri, menyampaikan pendapatnya, berpolitik, kontribusi dalam masyarakat. Memberikan sumbangsih terbaik dalam ilmunya pada masyarakat luas," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (18/8).
Menurut Wirianingsih, peran perempuan dalam politik Indonesia itu tidak hanya dalam bentuk politik praktis. Tapi juga bisa peduli dalam pemilihan kepala daerah apabila ada cagub atau cakada yang tidak jujur, money politic, dan tahu bagaimana membangun kesadaran politik Indonesia yang jujur.
Hal tersebut juga bagian dari partisipasi politik, termasuk mengajarkan kesadaran pada anak-anak peduli terhadap urusan negara, misal harga yang sering naik ketika bulan Ramadhan atau kabinet yang sedang memprihatinkan.
"Inilah harus dibangun kesadaran di keluarga. Banyak hal yang bisa dikerjakan. Membangun kesadaran sebagai perempuan pelopor, ingin menumbuhkan semangat kepahlawanan dalam membangun bangsa dan negara. Semangat yang tidak hanya ditumbuhkan saat hari kemerdekaan tapi harus dibangun setiap saat," jelas Wirianingsih.
Dia pun berharap pemerintah memahami bahwa apa yang mereka kerjakan saat ini sebagai seorang pemimpin dilihat oleh generasi muda Indonesia, yang 20 tahun dan 30 tahun ke depan akan jadi pemimpin bangsa.
"Jangan sampai perilaku buruk para pemimpin akan didaur ulang oleh generasi ke depan. Saya sangat tidak sepakat jika para pemimpin sekarang tidak menyadari peran penting ini. Kalau menyadari apa yang kita lakukan adalah sebuah keburukan dan bagaimana kalau anak kita ke depan meniru terhadap kesalahan yang memalukan, jangan harap Indonesia akan maju dan bermartabat," pungkas Wirianingsih.
[wah]
BERITA TERKAIT: