Demikian disampaikan Kepala Pusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho kepada redaksi sesaat lalu, Sabtu (27/2).
Ia menjelaskan Sungai Kemuning meluap karena tidak mampu menerima debit banjir di kawasan hulu di Sampang Utara dan limpasan banjir dari Kota Sampang. Banjir bersamaan dengan air laut pasang sehingga Kota Sampang lebih rendah dari permukaan air laut.
"Hingga Sabtu hari pukul 20.00 Wib banjir menggenangi 13 kelurahan/desa di Kabupaten Sampang," kata Sutopo.
Sebanyak 11.468 KK atau 34.225 jiwa terdampak langsung oleh banjir. Dan berdasarkan data sementara 13 kelurahan/desa yang terendam banjir.
Ke-13 kelurahan/desa yang terendam banjir beserta jumlah penduduk terdampak meliputi: Desa Tanggumong (700 KK, 3.000 jiwa); Desa Kamoning (810 KK, 2.400 jiwa); Desa Pangelen (850 KK, 3.000 jiwa).; Desa Paseyan (750 KK, 2.300 jiwa); Desa Panggung (700 KK, 3.000 jiwa); Desa Banyumas (200 KK, 700 jiwa).
Selanjutnya, Desa Gunungmadah (750 KK, 3.500 jiwa); Kelurahan Gunung Sekar (3.000 KK, 9.000 jiwa); Kelurahan Rongtengah (1.500 KK, 6.000 jiwa); Kelurahan Polagan (428 KK, 700 jiwa); Kelurahan Karang Dalem (100 KK, 375 jiwa); Kelurahan Banyuanyar (80 KK, 250 jiwa); dan Kelurahan Dalpinang (1.600 KK, 5.000 jiwa).
"Daerah yang paling parah terjadi banjir adalah di Jalan Melati dan Mawar Kelurahan Dalpinang yang mencapai 1 meter karena merupakan dataran rendah," demikian Sutopo.
[rus]
BERITA TERKAIT: