"Jika kerja sama terhenti, maka yang terjadi adalah Jakarta akan darurat sampah," ujar Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta, Puput TD Putra seperti dilansir dari
RMOLJakarta.Com, Rabu (4/11).
Pasalnya, sampah yang dihasilkan ibukota per harinya mencapai 6.000-6.500 ton. Itu, membutuhkan lahan yang cukup luas untuk dikelola.
"Pemprov DKI belum siap jika harus kelola sendiri, peranan swasta masih diperlukan," jelasnya.
Apalagi, TPST yang ada di kawasan Sunter, Jakarta Utara, tidak berjalan dengan baik. "Bahkan, karyawan di sana mengatakan, belum beroperasi," ungkapnya.
Bila pemutusan kontrak terjadi, Putra mengingatkan, bakal berdampak pada aspek lingkungan. "Berakibat pencemaran udara dan bibit penyebaran penyakit," tambahnya.
[wid]
BERITA TERKAIT: