Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Angka Covid-19 Meningkat di Jateng, Dinkes Minta Warga Jangan Panik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Selasa, 19 Desember 2023, 04:32 WIB
Angka Covid-19 Meningkat di Jateng, Dinkes Minta Warga Jangan Panik
Dok Foto/Net
rmol news logo Kota Semarang menduduki peringkat pertama sebagai daerah yang warganya terpapar Covid-19. Hal itu diungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jateng, Irma Makiah, Senin (18/12).

Menurutnya, angka Covid-19 di Jateng saat ini kembali meningkat dengan 35 warga dinyatakan positif.

"Berdasarkan laporan yang diterima Dinkes Jateng pada tanggal 6 hingga 18 Desember jumlah pasien Covid-19 di Jateng ada 35 pasien, dengan jumlah pasien 31 masih aktif dan empat pasien dinyatakan sudah sembuh," kata Irma, dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Berdasarkan pada data itu , lanjut Irma, kasus pasien terbanyak ada di Kota Semarang dengan 14 pasien virus corona.

"Setelah Kota Semarang, kasus Covid-19 terbanyak ada di Kota Surakarta dengan lima pasien positif. Selanjutnya Kabupaten Pemalang tiga orang, lalu Pekalongan dan Karanganyar masing-masing dua orang," papar Irma.

Selain itu, kata Irma, ada 9 daerah di Jateng dengan masing-masing satu orang terkonfirmasi positif covid-19. Wilayah tersebut meliputi Banjarnegara, Boyolali, Kudus, Sukoharjo, Sragen, Temanggung, Wonosobo, Brebes, dan Tegal.

Melihat tren Covid-19 meningkat jelang libur Hari Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), Dinkes meminta warga Jateng untuk tidak panik dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Imbauan ke masyarakat agar berperilaku hidup bersih dan sehat, kalau lagi sakit di kerumunan atau tidak sehat pakai masker," ungkap Irma Makiah.

Meski kasus Covid-19 meningkat, pihaknya mengaku hingga saat ini belum menerima instruksi dari Kementerian Kesehatan terkait pembatasan kegiatan masyarakat.

"Tidak ada (pembatasan). Sementara SE (surat edaran) dari pusat masih hanya kewaspadaan universal, kalau sakit ya istirahat periksa. Belum ada pembatasan, cuma hanya imbauan-imbauan saja," ucapnya.

Soal tempat wisata yang menjadi tujuan utama masyarakat untuk berlibur saat momen Nataru, dia menyebut bahwa protokol kesehatan ketat masih belum sepenuhnya diberlakukan.

Meski begitu, Dinkes Jateng mengimbau masyarakat yang sakit untuk memakai masker. Masyarakat juga diimbau untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

"Untuk yang sakit saja (pakai masker) belum ada kewajiban (penerapan prokes) seperti dulu. Seperti wajib itu belum ada," pungkas Irma Makiah. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA