Merespons polemik ini, dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Kebidanan dan Kandungan, dr. Muh Natsir Nugroho menuturkan, air minum kemasan masih aman dikonsumsi.
“Sejauh ini, belum ada kasus di masyarakat yang membenarkan hal itu (membahayakan kesehatan). Bisa dibilang masih mitos," kata dr. Muh Natsir dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/8).
Ia menyebut, air minum dalam kemasan sudah melalui kontrol ketat dari laboratorium pabrik dan laboratorium kesehatan.
Praktisi kesehatan yang khusus membidangi kandungan dan kebidanan ini lantas menyinggung soal dampak air minum kemasan galon isi ulang terhadap kesehatan janin.
Menurutnya, kesehatan janin tidak hanya dipengaruhi faktor makanan dan minuman, melainkan faktor lingkungan dan kesehatan sang ibu.
dr. Natsir mencontohkan, seorang ibu penderita diabetes yang tidak menjaga gizi makanan seimbang akan turut memengaruhi bayi dalam kandungan. Jika tidak dijaga pola makannya, maka bayi dalam kandungan sudah bisa mengalami obesitas.
“Bayi yang dilahirkan beratnya bisa mencapai 6 kg atau 6,5 kg,” tuturnya.
Senada, dokter spesialis kandungan, dr. M Alamsyah Aziz juga belum pernah menemukan kasus gangguan janin akibat konsumsi air kemasan galon isi ulang oleh sang ibu.
“Sampai saat ini saya tidak pernah menemukan terkait hal tersebut. Jadi, ibu-ibu hamil jangan khawatir untuk menggunakannya,” kata dr Alamsyah.
BERITA TERKAIT: