Presiden Joko Widodo menjelaskan, pembelian vaksin yang sudah terdaftar di WHO dimaksudkan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat.
"Kita akan membeli vaksin itu dari perusahaan merk yang ada di dalam daftar/listnya WHO," ujar Jokowi dalam jumpa pers virtual yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, usai mengikuti acara 'Simulasi Vaksinasi Covid-19' di Puskesmas Tanah Sereal, Bogor, Rabu (18/11).
Dalam kesempatan tersebut, mantan Wali Kota Solo ini tidak menyebutkan dan memastikan merk atau perusahaan apa yang akan mengirimkan vaksin Covid-19 ke Indonesia.
"Saya tidak berbicara merknya apa. Asal ada di dalam
list-nya (daftar) WHO itu yang kita beli," tegasnya.
Yang paling terpenting dalam pembelian vaksin Covid-19, ditambahkan Jokowi, adalah mengenai aspek kegunaan dan kemanfaatannya bagi masyarakat Indonesia. Yaitu, bisa berhasil membuat kekebalan tubuh buatan yang baik.
"Kemudian kedua, kemanfaatan dari vaksin itu harus maksimal," demikian Joko Widodo.
Adapun sejumlah kandidat vaksin yang akan dipakai Indonesia untuk membuat kekebalan tubuh buatan terhadap masyarakat berasal dari tiga perusahan. Yaitu Cansino, G42 atau Sinopharm dan Sinovac.
Untuk jumlah vaksin yang dibutuhkan dan dipersiapkan pemerintah untuk fase pertama penyuntikan adalah sebanyak 50 juta dosis vaksin Covid-19.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: