Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Nasyiatul Aisyiyah Desak Pemerintah Seriusi Ancaman Bahaya Rokok

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 31 Mei 2017, 12:56 WIB
Nasyiatul Aisyiyah Desak Pemerintah Seriusi Ancaman Bahaya Rokok
rmol news logo Angka perokok, terutama dari kalangan perempuan, terus mengalami peningkatan, bahkan semakin tajam. Secara keseluruhan, perokok perempuan meningkat 400% dalam 5 tahun terakhir dan ini merupakan capaian tertinggi di dunia.

Malah, 6,3 juta wanita di Indonesia yang saat ini aktif merokok, sebagian besar adalah usia produktif, yakni 13-40 tahun. [Baca: Nasyiatul Aisyiyah Prihatin Jumlah Perokok Perempuan Semakin Meningkat]

Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah, Diyah Puspitarini, mengingatkan Pemerintah untuk tidak memandang remeh persoalan tersebut. Sebab yang akan dipertaruhkan adalah kualitas masa depan anak Indonesia.

Karena itu, pihaknya mendesak Pemerintah beserta segenap lembaga negara untuk berkonsentrasi terhadap ancaman rokok dengan melakukan pembatasan akses pabrik-pabrik rokok dan membatasi peredarannya, terutama di kalangan remaja.

Mengingat banyaknya perempuan yang bekerja di pabrik rokok, Nasyiatul Aisyiyah juga mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan pro perempuan dengan memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kepada pekerja perempuan pabrik rokok.

Tak hanya itu, Pemerintah juga diminta mengeluarkan kebijakan pelarangan iklan rokok di tempat umum.

Menurutnya, untuk mengatasi persoalan rokok ini tak cukup hanya dibebankan kepada Pemerintah.

Karena itu, dia mengajak seluruh elemen pemerintah dan masyarakat untuk melakukan edukasi tentang bahaya merokok dimulai dari lingkungan terdekat.

Bahkan setiap orang tua sangat ditekankan untuk memberikan contoh tidak merokok di lingkungan keluarga. "Karena hal ini sangat memudahkan anak untuk mengikuti perilaku orang tuanya," tandasnya terkait Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh pada hari ini (Rabu, 31/5). [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA