"Kita sudah resmi melaporkan dugaan korupsi SPAM yang dikerjakan tekanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pesawaran ke Kejaksaan Agung RI," kata Ketua LCW Lampung, Juendi Leksa Utama, dikutip
RMOLLampung, Sabtu 26 April 2025.
Dia menjelaskan, dugaan korupsi yang dilaporkan oleh LCW ke Kejagung tersebut telah dilengkapi dengan barang bukti seperti anggaran proyek SPAM senilai Rp8 miliar bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun anggaran 2022.
"Dalam laporan kita yang sudah dikirim lewat kantor pos kita sudah melampirkan barang bukti adanya indikasi proyek tersebut serat korupsi dugaan korupsi, karena tidak diaudit oleh BPK dan sampai saat ini proyek tersebut tidak dirasakan oleh masyarakat Pesawaran," paparnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pesawaran, Zainal Fikri mengatakan, bahwa proyek SPAM tersebut tidak bermasalah.
"Tidak ada masalah karena sebelum PHO dan FHO sudah dites dan airnya keluar. Itu seolah olah tidak keluar airnya karena masih gabung dengan jalur lama jadi debit air tidak cukup untuk dua saluran secara bersamaan," kata Zainal Fikri, Selasa 22 April 2025.
Sebelum proyek tersebut dimulai, pihaknya telah berkonsultasi dengan pihak PDAM dan debit air mencukupi untuk dialirkan jika pipa lama ditutup.
"Kita sudah konsul sama pihak PDAM dan jika tidak ada pipa lama maka debit airnya mencukupi. Kemudian materilnya juga dicek tersebut dahulu sebelum dipasang. Dan untuk audit memang belum dilakukan sampai hari ini," ujarnya.
BERITA TERKAIT: