Sopir pribadi Saeful dimaksud adalah Mohammad Ilham Yulianto. Dia dihadirkan tim JPU KPK sebagai saksi di sidang kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan dengan terdakwa Hasto Kristiyanto selaku Sekjen PDIP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 25 April 2025.
Awalnya, tim JPU KPK mendalami perkenalan saksi Ilham dengan saksi Agustiani Tio Fridelina selaku kader PDIP. Ilham mengaku pernah bertemu untuk menyerahkan uang.
"Tidak kenal, tapi ya bertemunya saat yang disuruh menyerahkan titipan amplop itu," kata saksi Ilham.
Ia mengatakan, bahwa dirinya disuruh Saeful Bahri untuk menukarkan uang rupiah ke dalam mata uang asing, yakni dolar Singapura.
"Saya detilnya lupa, tapi mungkin sekitar 40 ribuan dolar Singapura kali ya. Di daerah Cikini, kalau nggak salah namanya VIP Money Changer," terang Ilham.
Jaksa KPK selanjutnya mendalami sumber uang yang ditukarkan ke dalam mata uang asing tersebut.
"Ya saya dibawai uang sama Pak Saeful dari rumah, terus waktu di VIP kurang, terus ada transferan dari istrinya Pak Saeful. Karena dari rumah pesannya gitu, kan mintanya sekian, 'kalau itu (kurang) telepon saya saja'. Begitu saya telepon komunikasi antara pihak money changer sama istrinya Pak Saeful, terus ada transferan," jelasnya.
Istri Saeful, kata Ilham, bernama Donna. Setelah komunikasi antara Donna dengan pihak money changer, Ilham selanjutnya menerima uang dolar Singapura tersebut.
"Saya lupa, sudah lama soalnya. Kalau nggak salah juga ada dolar Amerikanya juga," tuturnya.
Mendengar jawaban saksi Ilham yang ragu menjawab, Jaksa KPK pun mengonfirmasi perasaan Ilham di ruang persidangan.
"Ada yang saudara takuti di ruang sidang ini? Saudara kayaknya tegang sekali di sini," tanya Jaksa KPK.
Namun, Ilham mengaku tidak ada yang ditakuti di dalam ruang sidang.
"Nggak, tidak ada pak," jawab Ilham.
"Jadi kami hanya bertanya fakta yang saudara alami sendiri, dengar sendiri, lihat sendiri ya pak?" sambung Jaksa KPK.
Jaksa kemudian melanjutkan pertanyaannya terkait peristiwa setelah penukaran uang tersebut. Ilham mengaku, setelah menukarkan uang, dirinya langsung menuju ke Plaza Indonesia.
"Saya telepon Pak Saeful, terus ada instruksi dari Pak Saeful itu suruh masukin amplop, berapa lembar yang jelas saya lupa apakah 11 lembar atau 22 lembar saya lupa. Berbentuk seribu dolar Singapura, saya masukin ke amplop itu, terus saya disuruh ke arah lantai 5 di Haagen-Dazs. Masukin sekian lembar ke amplop nanti kamu temuin yang namanya Ibu Tio di Haagen-Dazs," jelas Ilham.
Setelah menunggu sekitar 10 menit, Ilham selanjutnya bertemu dengan Tio, dan menyerahkan uang tersebut dengan mengatakan "ini titipan dari Pak Saeful".
"Oh ya terima kasih," pungkas Ilham menirukan respon Tio setelah diberikan uang.
BERITA TERKAIT: