"Dakwaan terlalu prematur, kita langsung ajukan eksepsi," kata Kuasa Hukum Teddy Minahasa Hotman Paris Hutapea di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Kamis (2/2).
Dikatakan Hotman, alasan prematur lantaran adanya beberapa saksi yang seharusnya diperiksa oleh penyidik dan dimasukkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Namun, pada kenyatannya tidak.
Padahal dalam acara pemusnahan barang bukti narkoba banyak pejabat tinggi dan juga awak media yang menghadiri proses tersebut. Para pejabat pun ikut menandatangani berita acara pemusnahan tersebut.
"Mereka menandatangani berita acara bahwa benar itu bisa dimusnahkan, harusnya mereka dipanggil sebagai saksi. Tapi dalam pemeriksaan atau dalam berkas sama sekali tidak pernah diperiksa saksi," terangnta
Dalam kasus ini Teddy didakwa oleh Jaksa dengan menawarkan, membeli, menjual dan menjadi perantara narkotika golongan I bukan tanaman jenis sabu hasil barang sitaan seberat lebih dari 5 gram.
Dia disangkakan dengan Pasal 114 ayat 2 subsider Pasal 112 ayat 2 juncto Pasal 55 UU 35/2009 tentang Narkotika.
BERITA TERKAIT: