Tokoh Intelektual Penyerangan LBH-YLBHI Juga Harus Diburu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 21 September 2017, 07:53 WIB
rmol news logo . Jaringan Advokat Publik (JAP) Indonesia mengutuk keras tindakan penyerangan terhadap kantor LBH-YLBHI yang dilakukan sekelompok massa yang patut diduga telah direncanakan sebelumnya.

Senin dinihari (18/9), gedung LBH-YLBHI diserang oleh massa yang berasal dari beberapa organisasi. Penyerangan dilakukan dengan dalih ingin membubarkan acara diskusi yang sedang digelar di dalam gedung lokomotif demokrasi itu.

Koordinator JAP Indonesia, Ahmad Irwandi Lubis mengatakan penyerangan terhadap gedung LBH-YLBHI merupakan tindakan barbar yang bertujuan memberangus hak-hak sipil dan politik warga negara.

"Kami yakin, massa ini diprovokasi oleh informasi yang menyesatkan atau disinformasi, patut diduga ada tokoh intelektual di balik penyerangan barbar ini, kami tidak yakin itu spontanitas massa," ungkap Irwandi kepada wartawan, Kamis (21/9).

Menurutnya, publik tidak boleh ahistoris dan melupakan sejarah. Dimana LBH-YLBHI sejak tahun 1970 merupakan rumah bernaung bagi semua kaum, terlebih kaum miskin papah dan kaum marginal atau terpinggirkan. Inilah khittah didirikannya LBH oleh para pendahulu.

Selain itu, lanjut Irwandi, penyerangan ini juga menambah daftar ancaman terhadap para pegiat bantuan hukum dan para pembela publik.

Ditegaskannya, aparat penegak hukum khususnya Polri "berhutang" atas pengungkapan peristiwa penyerangan gedung LBH-YLBHI ini. JAP Indonesia juga mendesak Polri bertindak cepat mengungkap motif penyerangan.

"Jangan hanya berhenti pada pelaku lapangan, tetapi hingga aktor intelektual dari peristiwa dan tindakan penyerangan ke gedung LBH-YLBHI tersebut," tukas Irwandi yang juga alumni LBH Medan ini. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA