Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengusutan Kasus Novel, Pemuda Muhammadiyah: Kami Tak Percaya Kepolisian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Rabu, 26 Juli 2017, 18:46 WIB
Pengusutan Kasus Novel, Pemuda Muhammadiyah: Kami Tak Percaya Kepolisian
rmol news logo Kepolisian seharusnya dengan sangat mudah mengungkap kasus penyerangan disertai penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan. Namun syaratnya, Kepolisian harus memiliki komitmen tinggi soal penegakkan hukum.

"Tinggal pihak kepolisian yang harus punya komitmen tinggi," kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, usai konferensi pers di markas PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/7), seperti dilansir RMOLJakarta.

Sebab, Novel sendiri sudah berbicara banyak dengan pihak kepolisian, terkait apa yang dialaminya usai menunaikan Salat Subuh pada 11 April 2017 lalu.

Dahnil menduga, ada saling sandera dalam pengungkapan kasus Novel.

"Karena adanya keganjilan dalam kasus ini. Seperti sidik jari yang hilang terkena air keras, dan keganjilan ini pihak kepolisian meminta teman-teman sipil dan Novel jangan berbicara ke media, sampaikan saja ke penyidik," ungkapnya.

Karena itu pihaknya mendorong pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Mereka mendorong Pembentukan Tim independen ini untuk menangani kasus Novel karena tidak percaya kepada kepolisian.

"Kami tidak percaya kepada kepolisian," kata Dahnil.

Banyak kasus yang ditangani pihak kepolisian, tambah Dahnil, justru tak pernah tuntas. Untuk itu, pihaknya mendorong terbentuknya TGPF. Meskipun pada awalnya diharapkan TGPF tersebut dapat terbentuk melalui Komnas HAM.

"Tapi sampai detik ini tim TGPF itu tidak jelas seperti apa, bahkan ada dugaan pihak-pihak Komnas HAM pun takut adanya intimidasi terhadap mereka, dan akhirnya kami berharap kepada presiden untuk turun tangan dalam kasus ini dan membuat tim TGPF yang isinya orang-orang independen dan bisa dipercaya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Koalisi Masyarakat Sipil Peduli KPK yang terdiri dari PP Pemuda Muhammadiyah, Kontras, ICW, LBH Jakarta, dan lainnya, menemukan sejumlah kejanggalan dari upaya pengungkapan kasus Novel.

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku kalau dirinya bersama aktivis HAM Haris Azhar telah bertemu Novel di Singapura pada Senin lalu (24/7). [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA