"Dalam melakukan surveinya tidak hanya ke Polda Sumatera Utara. Mereka juga melakukan survei di tempat-tempat lain, seperti Markas Komando Sat Brimob Polda Sumut," jelas Karo Penmas Polri Brigjen Rikwanto dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan (Jumat, 30/6).
Menurutnya, para pelaku juga melakukan survei terhadap kantor Kodam Bukit Barisan, Mapolsek Tanjung Rawa, dan Markas Yon Zipur untuk dijadikan target serangan berikutnya.
"Khusus untuk penjagaan Polda Sumatera Utara mereka telah lakukan survei satu minggu, dan mereka mendapatkan kelemahan di pintu tengah. Jadi, ada penjagaan di kanan kiri, pintu tengah jaraknya agak jauh sehingga mereka lompat dari pagar tengah. Di situlah mereka masuk kemudian mendapati Aiptu Sigalingging sedang istirahat dan gugur terbunuh," beber Rikwanto.
Otak kelompok penyerangan yaitu Syawaluddin Pakpahan (SP) merupakan mantan teroris yang pernah berjuang selama enam bulan di Suriah. Sepulang dari Suriah, kemudian merekrut tetangganya untuk menjadi tim survei target penyerangan.
"Jadi alumni Suriah 2013 selama enam bulan. Dan setelah dari sana yang bersangkutan merekrut tetangganya pedagang kecil di lingkungan tempat jualannya, maka direkrutlah atas nama AR (Ardial Ramadhani), kemudian FP (Firmansyah Putra Yudi), kemudian HP (Hendry Pratama)," demikian Rikwanto.
Dari pengungkapan kelompok tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti, yakni dua bilah pisau, tumpukan buku bersampul lambang ISIS, sandal jepit, serta kartu identitas (KTP) atas nama Saifuddin Lingga.
[wah]
BERITA TERKAIT: