Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengatakan, 50 persen peredaran narkoba di Indonesia dikendalikan dari dalam lapas. Terbukti dengan sebanyak 70 persen tahanan lapas terlibat kasus narkoba, baru 30 persen diwakili kasus terorisme serta kejahatan kriminal biasa.
"Saya berani katakan bahwa 50 persen peredaran narkotika di negeri ini dikendalikan dari lapas," katanya di sela kegiatan pemusnahan sebanyak 28,8 kilogram sabu serta 173 butir ekstasi di kantornya, Jakarta (Kamis, 15/6).
Menurut Budi, pendapat soal kondisi lapas di Indonesia yang penuh dan sudah melebihi kapasitas bertolak belakang dengan fakta pelaku kasus narkoba yang mendapat perlakuan khusus di dalam lapas.
Dia mencontohkan, penggeledahan terakhir di Lapas Cipinang, petugas menemukan sel mewah milik bandar narkoba Haryanto Chandra lengkap dengan AC, televisi, wifi, CCTV serta perlengkapan elektronik lain.
"Seperti ini tidak diakui. Apa negara ingin dibohongi seperti ini terus," ujar Budi.
Untuk itu, dia berharap ada perubahan sistem di lapas, agar pengawasan terhadap narapidana bisa dilakukan secara merata. Selain itu, semua pihak diharapkan punya pemahaman yang sama bahwa kejahatan narkoba adalah suatu hal serius yang harus ditangani sejak dini.
"Jadi narkoba jangan dianggap mainan, kita serius. BNN sekarang sudah serius menangani, sampai kita ungkap jaringan di lapas," demikian Budi.
[wah]
BERITA TERKAIT: