Samad di kasus "rumah kaca", sementara BW (sapaan Bambang) di kasus Pilkada Kotawaringin Barat.
Bagi Komjen Budi Waseso, apa yang dia lakukan sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. Bila belakangan berujung kecaman, pria yang biasa disapa Buwas ini tak terlalu mempermasalahkannya.
"Nantinya akan saya pertanggungjawabkan juga kepada Tuhan" kata dia di rumah dinas Panglima Polim, Jakarta Selatan (Sabtu, 18/7).
Dia tegaskan, selaku institusi penegak hukum, Polri harus melayani masyarakat. Sudah menjadi resiko bila ada yang menilai negatif.
Walau terkadang, lanjut dia, kritikan yang datang tanpa memiliki dasar yang kuat.
"Bukannya saya tidak mau dikritik. Justru saya senang kalau dikritik berarti saya akan berbenah. Asalkan, kritikan itu benar dan memiliki dasar atau bukti yang kuat," kata dia santai.
Menurutnya, dalam menegakkan hukum itu perlu ditegakkan prinsip kebenaran dan berdasarkan fakta-fakta yang bisa dipertanggung jawabkan.
"Jadi, saya harus bekerja secara baik, benar dan tepat. Semuanya harus memiliki dasar dan bukti yang kuat. Karena, menjadi Kabareskrim itu adalah Amanah. Dan, itu konsekuensi manjadi aparat penegak hukum" demikian anggota Polri berpangkat tiga bintang ini.
Untuk diketahui, baru-baru ini Komjen Buwas juga dikritik oleh Buya Syafii Maarif, Dia bahkan meminta Presiden Joko Widodo untuk segera mencopot Komjen Buwas dari jabatan Kabareskrim.
[sam]
BERITA TERKAIT: