Sangat disesalkan jika ada anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang mengevaluasi nama-nama calon Kapolri secara "urakan". Artinya, sebelum ada keputusan resmi, evaluasi itu diumumkan secara terbuka ke publik dengan banyak perbedaan pandangan yang disampaikan masing-masing anggota Kompolnas.
Hal tersebut dikatakan anggota Komisi I DPR RI, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, di gedung DPR, Senayan, Jakarta (Kamis, 12/2).
"Saya sesalkan cara Kompolnas saat ini. Yang satu sampaikan si A begini, yang satu bilang begitu. Kadang sampaikan kalau si A atau si B tidak layak," ujarnya.
Kang TB, begitu ia disapa, mengatakan bahwa penilaian para calon Kapolri sebaiknya digelar di "ruangan tertutup". Dengan begitu tidak menimbulkan kegelisahan di masyarakat dan bagi calon yang diseleksi.
"Kalau mau juga koordinasikan dengan PPATK dan KPK. Tapi tertutup saja, karena tidak etis kalau secara terbuka diumumkan," sambung Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat ini.
"Kan kasihan kalau ada orang divonis tidak layak. Itu kan enggak bener secara etika," tandasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: