Anas: Saya Terhibur Keterangan Soal Kantong Dana

Sebelumnya Nazaruddin menyebutkan, kantong dana tersebut sengaja dibentuk guna memuluskan niat Anas menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dan Presiden RI periode 2014-2019.

"Begini sebetulnya apa yang disampaikan Mr Luky (Nazar) tadi itu sudah terbantahkan oleh saksi-saksi sebelumnya," terang Anas usai sidang lanjutannya di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis malam (21/8).

Anas sebenarnya tak mau menanggapi keterangan itu. Tapi, demi melakukan klarifikasi terhadap "nyanyian" sumbang Nazar, dia merasa perlu untuk berbicara.

"Jadi buat saya pribadi, itu saya anggap hiburan. Makanya saya senyum-senyum terus, betul-betul terhibur," sambungnya.

Rosa selaku bekas bos marketing di Grup Permai sudah pernah menyatakan dalam persidangan bahwa Anas tak memiliki otoritas di perusahaan tempat dia bekerja. Justru Rosa menyebut pimpinan tertinggi di perusahaan itu adalah M. Nazaruddin dan istrinya, Neneng Sri Wahyuni.

Saksi Yulianis, selaku bekas Wakil Direktur Keuangan Grup Permai juga bilang hal senada. Dalam hal pengeluaran uang, semua harus dilaporkan ke Nazar dan Neneng.

"Saya keberatan sama JPU yang saya dibilang kantong Anas, karena saya mengelola kantong-kantong Pak Nazar," kata Yulianis yang juga diamini Rosa dalam sidang suatu waktu. [ald]