Hal itu mengemuka dalam sidang lanjutan terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (7/8).
Saksi anggota DPR RI Fraksi Demokrat, Pasha Ismaya Sukardi menyatakan ‎mengeluarkan kocek sebesar Rp 600-Rp 700 juta. Politikus Demokrat lain yang mendukung Anas juga melakukan hal yang sama seperti Pasha.
"Pak Saan (Saan Mustopa) sekitar Rp 200-250 juta, pak Umar Arsal sekitar Rp 350 juta," terang dia.
Pasha mengaku akomodasi yang dilakukannya saat itu adalah pemesanan 4 hotel untuk pengurus partai di daerah dan relawan Anas. Empat hotel itu, yakni Hotel Garden Permata, Hotel Aston Primera Pasteur, Hotel Grand Aquila dan Hotel Topas Galeria. Dia memesan melalui Direktris PT Bandung Excellent Dwitama Tours and Travel, Pujiningtyas menggunakan nama grup Pandawa.
"Ini untuk antisipasi apabila Anas mencalonkan diri dan untuk menampung relawan-relawan," terangnya.
"Panitia (kongres) memang sudah menyiapkan tapi kita tahu bahwa yang disediakan kamar untuk pemegang suara. Tapi pada hakekatnya yang datang tidak hanya pemilik suara, sekretaris, bendahara PAC datang," sambungnya.
Sebelumnya, Pujiningtyas dalam kesaksiannya 17 Juli 2014 mengaku dihubungi Pasha Sukardi. Pasha memesan sejumlah hotel yang berdekatan dengan lokasi Kongres di Hotel Mansion Pane Kota Baru Parahyangan, Bandung. Total pembayaran penginapan menurut Puji mencapai Rp 2,6 miliar dengan pembayaran melalui transfer dan tunai.
[wid]
BERITA TERKAIT: