Pertama, Hambit keberatan soal pernyataan Akil yang menyebutkan bertemu dengan dirinya saat rapat pleno pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan medio 20 September 2013.
Hambit menekankan bahwa saat bertemu di kediaman Akil tak ada rapat. Menurut dia, di pertemuan itu Akil langsung bertatap muka dengannya. Sementara Doddy, Ketua Harian FPTI tak ikut ngobrol dan menunggu di luar.
"Waktu itu Jumat sekitar jam 5 sore. Tidak ada kegiatan rapat. Saya dikenalkan Dodi. Lalu diperkenalkan pak ini Bupati Gunung Mas. Dodi duduk sebentar lalu keluar. Setelah itu saya berdua," kata Hambit saat diberikan kesempatan Majelis Hakim menanggapi kesaksian Akil dalam sidang ini.
Setelah itu, lanjut Hambit, dia lalu menyampaikan ke Akil Mochtar bahwa perkara gugatan yang diajukan salah satu lawan pasangannya di Pilkada Gunung Mas sudah masuk ke MK.
"Ya, kata Pak Akil sudah di meja. Pak Akil juga bilang berat ya kasus Gunung Mas," kenang Hambit.
Hambit pun menyatakan keheranannya. Sebab, sebelumnya Akil mengaku belum membaca berkas dan menyimpannya di meja kerjanya.
"Yang dilaporkan money politik, ada lubang besar (kecurangan), terus ada sekitar 2100 pemilih yang tidak normal. Jawab Akil, 'ya biasalah incumbent'," kata dia meniru Akil.
Menurut Hambit, hal itulah yang tidak dibuka oleh Akil dalam keterangannya saat bersaksi tadi. Selain itu, kata Hambit, Akil juga tak terbuka soal penyerahan pengurusan perkara Pilkada Gunung Mas oleh Chairun Nisa. Padahal dipertemuan itu, kata Hambit, Akil yang menyatakan itu kepadanya.
"Kata Pak Akil, gimana pak lewat Ibu (Nisa). Pak Akil yang ngomong," terang dia.
Pernyataan Akil itu, kata Hambit, sekaligus menguatkan pernyataan Nisa saat pertemuan di Hotel Sahid, Jakarta yang terjadi sehari sebelum dirinya berkunjung ke kediaman Akil. Padahal, kata Hambit, awalnya dia tak percaya bahwa Akil bisa disogok dalam penanganan sengketa Pilkada.
"Karena pada hari sebelum 19 September 2013 itu saya ketemu Nisa di Sahid. Nisa waktu itu bilang akan
sms Akil dulu," terang dia.
"Tidak ada dalam benak saya setingkat Ketua MK itu bisa main-main," demikian Hambit.
Meski dibantah oleh Hambit Bintih, Akil Mochtar menyatakan bahwa tetap pada kesaksian yang telah diberikan.
"Saya tetap (pada kesaksian) yang mulia," timpal Akil.
[rus]
BERITA TERKAIT: