Begitu prinsip yang dipegang teguh oleh mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla. Sebagai Wakil Presiden, saat memimpin Golkar, Jusuf Kalla akan memenjarakan kader yang korupsi.
Namun, Jusuf Kalla bersyukur selama ia memimpin partai berlambang pohon beringin periode 2004-2009 itu tidak ada anggota Partai Golkar yang terjerat kasus korupsi.
"Saya bersyukur karena tidak anggota DPR periode saya masuk penjara. Karena (saat itu) saya katakan, Golkar bukan benteng. Siapapun anggota DPR kena kasus akan saya pecat. Dan karena saya Wapres, akan saya penjarakan," tegas JK dalam Diskusi Media KPK yang bertajuk "Pemberantasan Korupsi Politik" di gedung KPK, Jakarta, Selasa, (28/1).
Hadir dalam acara diskusi itu beberapa tokoh lainnya, yakni pendidik senior Prof. Sahetapi, Wakil Ketua KPK Bambang Wijoyanto. Diskusi dipandu juru bicara KPK, Johan Budi.
Kepada semua menteri KIB 2004-2009, terutama yang berasal dari Partai Golkar, JK mengingatkan, bahwa mereka tak boleh memberi dan bermain proyek dengan anggota DPR dari Golkar. Dia tak akan segan-segan memecat anggota DPR Golkar bila terbukti bermain proyek.
"Siapapun menteri tak boleh kasih proyek (ke anggota DPR). Kalau ada lapor ke saya. Akan saya pecat. DPR itu kan takutnya kalau dipecat. Dan tak boleh ada uang disetor ke partai," kata JK.
Menurut JK, banyaknya anggota DPR dan pimpinan daerah yang tertangkap karena kasus korupsi adalah karena justru pimpinan partai yang beri contoh buruk. Ongkos politik kini juga tinggi karena banyak partai politik yang bermewah-mewahan dalam menyelenggarakan acara-acara partai.
[zul]
BERITA TERKAIT: