Jumhur: Hongkong Serius Tangani Kasus Erwiana

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Jumat, 24 Januari 2014, 15:33 WIB
Jumhur: Hongkong Serius Tangani Kasus Erwiana
Jumhur dan Matthew
rmol news logo Pemerintah Hongkong serius menangani kasus peristiwa kekerasan yang menimpa Erwiana Sulistyaningsing oleh pengguna jasa tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hongkong. Pemerintah dan masyarakat Hongkong juga merasa terkejut atas peristiwa ini dan akan memastikan proses hukum berjalan dengan baik.

Demikian disampaikan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat sesaat menggelar pertemuan dengan Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Hongkong Matthew Cheung Kin-chung bersama Acting Konjend KJRI Hongkong Rafael Walangitan, di Hongkong Jumat pagi (24/1) waktu setempat.

"Rencannya tanggal 25 Maret kasus ini akan segera disidangkan. Kehadiran kepolisian Hongkong untuk menyelidik kasus ini adalah bentuk kesungguhan Pemerintah Hongkong. Matthew juga menitip salam secara khusus kepada Erwiana," kata Jumhur.

Terkait dengan penempatan TKI, Jumhur juga meminta kepastian kemungkinan penempatan sektor formal untuk merawat orang-orang lanjut usia di panti-panti jompo yang upahnya sekitar Rp. 14-15 juta per bulan di luar lembur. Dan dijawab oleh Mathew, hal itu bisa dilakukan oleh para TKI sejauh ada permintaan (demand) dan disetujui.

"Kami juga membicarakan kemungkinan para TKI yang sudah ada di Hongkong untuk dilatih atau di up grade kemudian mendapat sertifikat sehingga menjadi perawat orang tua yang bersertifikat, dan upahnya bisa dinaikkan misalnya menjadi HK$ 6000 atau sekitar Rp. 8 juta. Mathew menyambut baik gagasan ini dan akan didalami karena memang penduduk usia lanjut di Hongkong semakin banyak," imbuhnya.

Dalam pertemua itu juga disepakati untuk memperkut hubungan antara Kementerian Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Hongkong dengan KJRI Hongkong khususnya terkait dengan pengendalian agen-agen rekrutmen, dan itu akan dilanjutkan secara teknis oleh Kementerian Hongkong dan KJRI.

"Sore ini pukul 17.30 waktu setempat, kami juga berencana bertemu dengan Chief Police Hongkong,". demikian Jumhur. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA