Hal itu disampaikan Trump usai bertemu Putin selama hampir tiga jam. Meskipun demikian, ia menggambarkan pertemuan itu sebagai "sangat produktif."
"Ada banyak sekali poin yang kami sepakati," kata Trump dalam konferensi pers bersama Putin, dikutip dari
Reuters.
"Saya rasa ada beberapa poin penting yang belum sepenuhnya kami capai, tetapi kami telah membuat beberapa kemajuan. Jadi, “tidak ada kesepakatan sampai semuanya jelas,” ujarnya.
Trump dan Putin masing-masing berbicara selama beberapa menit kepada wartawan dan tidak menjawab pertanyaan apa pun.
Tidak jelas apakah perundingan tersebut menghasilkan langkah-langkah yang berarti menuju gencatan senjata dalam konflik paling mematikan di Eropa dalam 80 tahun, sebuah tujuan yang ditetapkan Trump sejak awal.
Dalam pernyataan singkatnya, Putin berharap Ukraina dan negara-negara Eropa mau menerima hasil negosiasi AS-Rusia, sambil memperingatkan agar mereka tidak menghambat upaya menuju resolusi.
Putin mengatakan negaranya "berkepentingan sah" untuk mengakhiri perang, namun, ia masih memiliki kekhawatiran tentang keamanan negara.
“Situasi di Ukraina berkaitan dengan ancaman mendasar terhadap keamanan kita,” ujarnya.
"Kami selalu menganggap bangsa Ukraina, dan saya telah mengatakannya berulang kali, sebagai bangsa yang bersaudara," lanjut Putin.
Trump dan Putin, beserta para ajudan politik luar negeri terkemuka, berunding di sebuah ruangan di pangkalan Angkatan Udara di Anchorage, Alaska, dengan latar belakang bertuliskan “Pursuing Peace” (Mengejar Perdamaian). Ini adalah pertemuan pertama Trump dan Putin sejak 2019.
Tujuan utama Trump adalah menghentikan pertempuran dan membuat Putin mau bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk merundingkan akhir perang.
Namun, Zelensky tidak diundang dan khawatir Trump akan mengorbankan kepentingan Ukraina, misalnya dengan membiarkan Rusia menguasai seperlima wilayah Ukraina.
Menanggapi kekhawatiran itu, Trump mengatakan ia tidak akan mengambil keputusan untuk Ukraina.
“Saya di sini bukan untuk bernegosiasi demi Ukraina, tetapi untuk mempertemukan mereka,” kata Trump sebelum meninggalkan Alaska.
BERITA TERKAIT: