Remaja AS Nekat Habisi Orang Tua Sendiri Demi Muluskan Rencana Bunuh Trump

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 14 April 2025, 13:29 WIB
Remaja AS Nekat Habisi Orang Tua Sendiri Demi Muluskan Rencana Bunuh Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Nikita Casap/Net
rmol news logo . Seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun dari Wisconsin, Nikita Casap, kini menghadapi dakwaan serius setelah dituduh membunuh kedua orang tuanya sebagai bagian dari rencana ekstrem untuk membunuh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan menggulingkan pemerintah. 

Dakwaan tersebut mencakup pembunuhan tingkat pertama, pencurian, serta berbagai kejahatan lainnya, seperti penghilangan mayat dan penyalahgunaan identitas.

Menurut pihak berwenang Waukesha County, Casap menembak mati ibunya, Tatiana Casap (35), dan ayah tirinya, Donald Mayer (51), di rumah mereka di luar Milwaukee pada Februari lalu. 

Jaksa menuturkan bahwa tersangka tinggal dengan jenazah yang membusuk selama berminggu-minggu sebelum akhirnya melarikan diri ke Kansas dengan membawa uang tunai sebesar 14.000 dolar AS, paspor, anjing keluarga, dan mobil.

Penangkapan Casap dilakukan pada Maret lalu setelah pihak sekolah melaporkan ketidakhadirannya selama lebih dari dua minggu. 

“Mayat ditemukan dalam kondisi membusuk parah dan hanya bisa diidentifikasi melalui catatan gigi,” ujar jaksa saat persidangan, seperti dimuat Associated Press pada Senin, 14 April 2025. 

Namun kasus ini menjadi semakin mengejutkan setelah jaksa federal mengungkap bahwa Casap ternyata memiliki tujuan yang jauh lebih ekstrem. 

Berdasarkan surat perintah penggeledahan FBI yang tidak disegel, Casap menulis manifesto tiga halaman yang berisi pujian terhadap Adolf Hitler serta seruan untuk membunuh Presiden Trump dan menggulingkan pemerintah AS.

“Casap tampaknya telah menulis manifesto yang menyerukan pembunuhan Presiden Amerika Serikat. Dia berhubungan dengan pihak lain tentang rencananya untuk membunuh Presiden dan menggulingkan pemerintah Amerika Serikat,” bunyi isi surat perintah tersebut.

Lebih jauh lagi, Casap diketahui telah berkomunikasi dengan seorang penutur bahasa Rusia melalui TikTok dan aplikasi pesan Telegram. Ia bahkan menyusun rencana untuk tinggal di Ukraina setelah melakukan aksinya.

“Pembunuhan orang tuanya tampaknya merupakan upaya untuk mendapatkan sarana keuangan dan otonomi yang diperlukan untuk melaksanakan rencananya,” tulis FBI dalam dokumen penyelidikan.

Casap saat ini ditahan di Penjara Waukesha County dengan jaminan sebesar 1 juta dolar AS. 

Pengacaranya, Nicole Ostrowski, menyatakan bahwa kliennya masih di bawah umur dan meminta agar beberapa dakwaan dibatalkan. 

“Dia masih muda, dia masih SMA,” kata Ostrowski pada 12 Maret lalu.

Sidang lanjutan dijadwalkan berlangsung bulan depan, di mana Casap diperkirakan akan mengajukan pembelaan atas berbagai tuduhan yang dihadapinya.

Sementara itu, kasus ini terus menjadi sorotan nasional karena keterkaitannya dengan ancaman terhadap Presiden dan dugaan radikalisasi remaja melalui media sosial.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA