Mengutip
AFP pada Rabu, 12 Maret 2025, pembajakan kereta itu dilakukan oleh kelompok militan yang setia kepada Tentara Pembebasan Balochistan (BLA).
Petugas keamanan Pakistan mengatakan pihaknya berhasil membebaskan ratusan warga yang menjadi sandera, dan selama operasi perlawanan itu, sebanyak 27 anggota militan BLA dipastikan tewas.
"Kami telah membebaskan 155 sandera, termasuk wanita dan anak-anak. Operasi masih berlangsung untuk menyelamatkan penumpang yang tersisa," ujar seorang pejabat keamanan yang enggan disebutkan namanya.
Menurut laporan yang belum dikonfirmasi, sedikitnya 10 penumpang, termasuk masinis kereta, tewas dalam serangan tersebut.
Namun, pihak berwenang belum memberikan pernyataan resmi terkait jumlah korban jiwa di pihak sandera maupun pasukan keamanan.
Pasukan keamanan menghadapi tantangan besar dalam operasi ini karena beberapa militan mengenakan jaket berisi bahan peledak dan mengambil posisi di dekat para sandera.
"Kami harus tetap sangat berhati-hati dalam melaksanakan operasi ini untuk meminimalkan korban jiwa di antara para sandera," kata seorang sumber keamanan kepada media lokal.
Kelompok BLA dan beberapa organisasi militan lainnya telah lama melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan serta warga dari provinsi lain.
Mereka mengklaim berjuang untuk "pembebasan" Balochistan, yang menurut mereka secara paksa dimasukkan ke dalam Pakistan setelah kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1947.
Sementara itu, situasi di wilayah tersebut masih tegang, dan pasukan keamanan terus melakukan operasi untuk memastikan keselamatan sandera yang masih tersisa.
Otoritas Pakistan berjanji akan mengusut tuntas insiden ini serta mengambil langkah tegas terhadap kelompok-kelompok militan yang bertanggung jawab.
BERITA TERKAIT: