Meskipun demikian, pemimpin tertinggi Gereja Katolik yang berusia 88 tahun ini masih menjalani perawatan intensif dan rehabilitasi di Rumah Sakit Gemelli, Roma.
Dalam pernyataan resmi pada Selasa, 11 Maret 2025, Vatikan menyebutkan kondisi Paus Fransiskus menunjukkan perkembangan positif berdasarkan hasil tes darah dan responsnya terhadap pengobatan.
“Mengingat kompleksitas gambaran klinis dan gambaran infeksi penting yang muncul saat masuk, terapi obat medis di rumah sakit perlu dilanjutkan selama beberapa hari tambahan,” kata pernyataan tersebut, seperti dimuat
Reuters.
Meskipun sudah melewati masa kritis, Paus Fransiskus tetap mendapat perawatan khusus. Ia masih menggunakan oksigen tambahan pada siang hari dan masker ventilasi di malam hari untuk membantu pernapasannya.
Paus yang pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru di masa mudanya ini awalnya mengalami bronkitis parah yang berkembang menjadi pneumonia ganda.
Kondisi tersebut sempat menimbulkan kekhawatiran akan kelangsungan kepemimpinannya, tetapi kini ia menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang menjanjikan.
Menunjukkan kesehatannya yang membaik, Paus Fransiskus tetap aktif mengikuti retret spiritual selama seminggu melalui konferensi video dari rumah sakit. Ia mengikuti sesi pagi dan sore, sesuatu yang kemungkinan akan terus dilakukannya sepanjang minggu ini.
Selain itu, minggu ini juga menjadi momen penting bagi Paus Fransiskus. Selasa ini menandai peringatan 67 tahun sejak ia masuk ke novisiat Ordo Jesuit, sementara Kamis nanti 13 Maret 2025 menjadi peringatan 12 tahun pemilihannya sebagai Paus.
Di tengah pemulihannya, Fransiskus tetap memantau keadaan dunia. Ia telah diberi tahu tentang banjir besar yang terjadi di Argentina, negara asalnya, dan segera mengirimkan pesan belasungkawa serta doa bagi para korban.
Dalam situasi ini, spekulasi tentang kesehatan Paus Fransiskus semakin ramai di Vatikan. Bahkan, beberapa laporan media menyebutkan bahwa aktivis sosial Argentina, Juan Grabois, mencoba memasuki kamar Paus secara paksa, klaim yang dibantah oleh Kardinal Michael Czerny.
Dalam suratnya kepada Grabois yang dirilis oleh kantor pengembangan Vatikan, Czerny menyatakan bahwa Paus mengetahui kehadiran Grabois di Roma serta doa dan solidaritasnya di Rumah Sakit Gemelli.
“Saya yakin ini memberinya penghiburan dan dukungan sejati,” tulis Czerny. Ia juga menegaskan bahwa laporan media tentang dugaan perilaku tidak pantas di rumah sakit adalah tidak berdasar.
Meski berbagai rumor terus berkembang, Paus Fransiskus tetap menunjukkan keteguhan dan semangatnya dalam menjalankan tugasnya. Dengan kondisi yang terus membaik, harapan besar muncul bahwa ia akan segera kembali menjalankan aktivitas kepausannya secara normal.
BERITA TERKAIT: