Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mozambik Lantik Presiden Baru di Tengah Kerusuhan Mematikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Rabu, 15 Januari 2025, 16:53 WIB
Mozambik Lantik Presiden Baru di Tengah Kerusuhan Mematikan
Presiden terpilih Mozambik, Daniel Chapo/Net
rmol news logo Presiden terpilih Mozambik, Daniel Chapo akan dilantik pada Rabu waktu setempat, 15 Januari 2025 di tengah kerusuhan mematikan yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir.

Mantan Anggota Dewan Kota Maputo, Venancio Mondlane yang gagal dalam pemilu menyerukan aksi pemogokan nasional pada hari-hari jelang pelantikan Chapo.

Politisi berusia 50 tahun yang populer di kalangan anak muda itu mengkritisi hasil pemilu 9 Oktober, menyebutnya telah dicurangi demi kemenangan partai Frelimo milik Chapo yang telah memerintah sejak 1975.

"Rezim ini tidak menginginkan perdamaian," kata Mondlane dalam pidatonya di Facebook pada hari Selasa, 14 Januari 2025, seperti dimuat AFP.

Mondlane mengungkap bahwa tim komunikasinya telah ditembaki di jalan minggu ini. Dia berjanji akan menggerakkan massa untuk menentang pelantikan Chapo.

"Kami akan berunjuk rasa setiap hari. Jika itu berarti melumpuhkan negara ini selama masa jabatan, kami akan melumpuhkannya selama masa jabatan," kata dia lagi, seperti dimuat AFP.

Pengamat internasional menilai pemilu telah dirusak oleh berbagai penyimpangan, sementara misi Uni Eropa mengutuk adanya tindakan kecurangan yang dilakukan selama pemilu.

Analisis risiko politik dan keamanan yang berbasis di Maputo, Johann Smith menilai upacara pelantikan Chapi akan akan dicemooh oleh kepala negara asing.

"Bahkan dari sudut pandang regional, ada keraguan untuk mengakui atau mengakui bahwa Chapo memenangkan pemilihan," kata Smith, sambil menunjukkan bahwa presiden negara tetangga Afrika Selatan juga tidak akan hadir.

Sementara itu, Chapo, menyerukan perdamaian jelang hari pelantikannya.

"Kita dapat terus bekerja dan bersama-sama, bersatu untuk membangun negara kita," tegasnya.

Jalanan sepi, sebagian besar toko tutup baik sebagai protes terhadap upacara tersebut atau karena takut akan kekerasan, sementara polisi militer mengepung gedung parlemen dan polisi memblokir jalan-jalan utama.

Namun, setidaknya enam orang tewas di wilayah Inhambane dan Zambezia di utara ibu kota, menurut kelompok masyarakat sipil setempat Plataforma Decide.

Kerusuhan sejak pemilu telah merenggut 300 nyawa, dengan pasukan keamanan dituduh menggunakan kekerasan berlebihan terhadap demonstran. Petugas polisi juga dilaporkan tewas.

Menurut hasil resmi, Chapo memenangkan 65 persen suara presiden, dibandingkan dengan 24 persen untuk Mondlane.

Namun, pemimpin oposisi mengklaim bahwa ia memenangkan 53 persen dan bahwa lembaga pemilihan Mozambik memanipulasi hasilnya.

Anggota parlemen Frelimo juga mendominasi majelis nasional yang beranggotakan 250 orang dengan 171 kursi dibandingkan dengan 43 kursi milik partai Podemos.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA