Kasus ini sebenarnya sudah pernah diungkap oleh BBC pada bulan Mei lalu. BBC memperoleh informasi dari investigasi yang dilakukan sebuah LSM yang memerangi kejahatan lingkungan, Environmental Investigation Agency (EIA).
Menurut EIA, penyelundupan rosewood yang digunakan untuk mebel hongmu bernilai tinggi di Tiongkok setidaknya senilai 23 juta dolar AS per tahun. Hasil dari perdagangan kayu rosewood ilegal Mozambik diterima kelompok ISIS di Provinsi Cabo Delgado.
Menurut informasi yang diperoleh EIA, sekitar 30 persen kayu yang ditebang di Cabo Delgado berasal dari hutan yang dikuasai pemberontak. Penebangan dan penjualan kayu diyakini terjadi terutama di tiga wilayah Cabo Delgado, yakni Nairoto, Muidumbe, dan Mueda.
Post Media Ltd. (PML) yang berbasis di Uganda baru-baru ini melaporkan, pemberontak Al Shabab mengeksploitasi perdagangan kayu ilegal untuk membiayai kekerasan yang mereka lakukan.
Pada tahun 2023, Mozambik menjadi pemasok rosewood terbesar ke Tiongkok, menyisihkan negara Afrika lain seperti Senegal, Nigeria, dan Madagaskar.
Antara Oktober 2023 dan Maret 2024, para penyelidik melacak sekitar 300 kontainer kayu rosewood pau preto dari pelabuhan Beira ke Tiongkok. Kayu rosewood ini, yang ditemukan di Mozambik utara dan Tanzania, terdaftar sebagai spesies yang terancam oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).
Pengiriman tersebut, yang totalnya mencapai 10.000 ton, bernilai sekitar 18 juta dolar AS. Rekaman rahasia EIA yang dilihat oleh BBC mengungkapkan bahwa beberapa pengiriman tersebut berisi kayu gelondongan mentah, yang melanggar undang-undang Mozambik tahun 2017 tentang ekspor kayu yang belum diproses. Kontainer tersebut juga membawa papan kayu olahan.
Investigasi EIA mengungkapkan bahwa perusahaan pelayaran besar Maersk dan CMA-CGM mengangkut kayu rosewood antara Mozambik dan Tiongkok.
Seorang juru bicara Maersk mengatakan kepada BBC bahwa perusahaan tersebut berkomitmen untuk memerangi perdagangan satwa liar ilegal dan hanya menerima pemesanan yang mematuhi CITES atau peraturan hukum.
Mereka bergantung pada pelanggan untuk mendeklarasikan isi kargo dengan benar dan mengandalkan otoritas bea cukai untuk verifikasi dan persetujuan, memastikan pengiriman memiliki sertifikat CITES dan persetujuan otoritas.
Pernyataan tersebut mencatat bahwa pelanggan biasanya memuat dan menyegel kontainer mereka sebelum menyerahkannya ke perusahaan pelayaran.
Sementara seorang juru bicara CMA-CGM menyebutkan bahwa perusahaan mengangkut barang dari pelanggan yang mematuhi peraturan lokal dan internasional, tetapi tidak dapat mengontrol asal barang dalam kontainer tertutup. Selain itu, CMA-CGM tidak lagi mengangkut kayu yang belum diproses dan memiliki aturan yang melarang penyediaan ruang untuk kayu tersebut di kapal mereka dari Mozambik.
Di zona konflik seperti Cabo Delgado, penegakan hukum menjadi tantangan. Manajer program EIA Afrika Raphael Edou dalam laporannya mengatakan, Cabo Delgado adalah tempat yang ideal untuk perdagangan kayu ilega.
Cabo Delgado juga menarik investor global dengan sumber dayanya yang berharga seperti minyak, gas alam, rubi, dan safir, termasuk pabrik pencairan gas senilai 20 miliar dolar AS oleh perusahaan energi Prancis Total.
BERITA TERKAIT: