Oleh sebab itu, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem pada Minggu, 15 Desember 2024 menyampaikan keinginannya agar pemimpin baru Suriah juga menerapkan sikap yang tidak bersahabat dengan Israel.
Dalam pidatonya, Sekjen Hizbullah masih belum bisa melihat arah kebijakan kekuatan baru di Suriah, tetapi ia berharap mereka akan memandang Israel sebagai musuh.
"Rezim Suriah telah diambil alih oleh kekuatan-kekuatan baru. Masih terlalu dini untuk menilai mereka sampai mereka stabil, memperjelas posisi mereka, dan menegakkan ketertiban. Tetapi harapannya bahwa kepemimpinan baru di Suriah akan memandang Israel sebagai musuh," kata Qassem, seperti dimuat
Shafaq News.
Qassem mengakui bahwa Hizbullah telah kehilangan rute pasokan militernya melalui Suriah sejak Presiden Bashar Al-Assad digulingkan beberapa pekan lalu.
Namun menurutnya, itu masih bisa ditangani Hizbullah seiring dengan upaya mereka mengeksplorasi rute alternatif.
BERITA TERKAIT: