Stephen Miller, yang telah ditunjuk sebagai wakil kepala staf untuk masa jabatan kedua Trump, mengatakan Zuckerberg, seperti para pemimpin bisnis lainnya, ingin mendukung rencana ekonomi Trump.
"Mark, jelas, dia punya kepentingan sendiri, dan dia punya perusahaan sendiri dan dia punya agenda sendiri," kata Miller dalam sebuah wawancara di
Fox News tentang pertemuan tersebut.
Seorang juru bicara Meta mengonfirmasi bahwa Zuckerberg dan Trump bertemu.
"Dia diundang untuk makan malam bersama presiden terpilih dan anggota timnya lainnya untuk membicarakan pemerintahan yang akan datang," ungkap juru bicara tersebut.
CEO Meta itu berusaha mengubah persepsi perusahaannya di pihak kanan setelah hubungan yang tidak harmonis dengan Trump.
Trump dikeluarkan dari Facebook setelah serangan pada tanggal 6 Januari 2021 di US Capitol. Perusahaan tersebut memulihkan akunnya pada awal tahun 2023.
Selama kampanye tahun 2024, Zuckerberg tidak mendukung seorang kandidat presiden pun.
Zuckerberg sejak itu mengambil sikap yang lebih positif terhadap Trump. Dia juga mengeluh bahwa pejabat senior pemerintahan Biden menekan Facebook untuk menyensor beberapa konten COVID-19 selama pandemi.
Namun, Trump dalam beberapa bulan terakhir terus menyerang Zuckerberg di depan umum.
Pada bulan Juli, ia mengunggah pesan di jejaring sosial miliknya sendiri, Truth Social, yang mengancam akan memenjarakan para penipu pemilu, sebagian karena ia mengutip nama panggilan yang ia gunakan untuk CEO Meta.
"Zuckerberg, hati-hati!" tulis Trump saat itu.
BERITA TERKAIT: