Dalam sebuah pernyataan, Netanyahu menyebut keputusan menyingkirkan Gallant dari pemerintahan adalah karena semakin runtuhnya kepercayaan selama perang Gaza melawan Hamas.
"Selama beberapa bulan terakhir, kepercayaan itu telah terkikis. Mengingat hal ini, saya memutuskan hari ini untuk mengakhiri masa jabatan menteri pertahanan," kata PM Israel tersebut, seperti dimuat
AFP pada Selasa, 6 November 2024.
Netanyahu kemudian menunjuk Menteri Luar Negeri Israel Katz untuk mengisi jabatan tersebut.
Katz, 69 tahun, yang dicap oleh media Israel sebagai "buldozer" karena gayanya yang lugas dan terkadang kasar, dianggap dekat dan loyal kepada Netanyahu.
Setelah pengangkatannya, Katz bersumpah untuk mengalahkan musuh-musuh Israel dan mencapai tujuan perang yakni pengembalian sandera, penghancuran Hamas, kekalahan Hizbullah, pengembalian penduduk utara dan melawan agresi Iran.
"Kami akan bekerja sama untuk memimpin lembaga pertahanan menuju kemenangan atas musuh-musuh kami dan mencapai tujuan perang," tegasnya.
Sebagai anggota partai Likud yang berkuasa di bawah pimpinan Netanyahu, di mana ia sebelumnya menjabat sebagai presiden konvensi partai tersebut, Katz telah memegang beberapa peran kabinet sejak tahun 2003.
Sebagai menteri luar negeri, Katz menarik perhatian internasional atas serangan tajamnya terhadap para pemimpin dunia dan organisasi internasional yang telah menyatakan penentangan terhadap tindakan militer Israel, khususnya di Gaza.
Ia mempelopori pertempuran diplomatik melawan badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, dan bulan lalu parlemen Israel melarang badan tersebut bekerja di Israel dan menduduki Yerusalem timur.
Pada hari Senin, 4 November 2024, Katz menginstruksikan kementeriannya untuk secara resmi memberitahu PBB bahwa Israel membatalkan perjanjiannya dengan UNRWA.
Bulan lalu Katz memicu kemarahan ketika ia menyatakan kepala PBB Antonio Guterres sebagai "persona non grata di Israel" dan menulis dalam sebuah posting di X bahwa ia akan melarangnya memasuki negara tersebut.
Sebelum menjabat sebagai menteri luar negeri, peran Katz yang paling menonjol adalah sebagai menteri transportasi.
Ia menjabat selama satu dekade dari tahun 2009-2019, tetapi juga pernah memegang jabatan di bidang energi dan keuangan di berbagai kabinet Netanyahu.
BERITA TERKAIT: